Adapun kasus ini terkuak setelah salah satu jurnalis Singapura melakukan investigasi ihwal proyek sustainability yang diselenggarakan di negaranya. Hal tersebut disampaikan Agus dalam keterangan tertulis pada Senin, 6 Maret 2023.
Ia mengatakan jurnalis tersebut menelusuri ke mana saja sepatu bekas yang disumbangkan masyarakat dalam proyek tersebut mengalir. Ternyata, sepatu tersebut ditemukan berakhir di pasar-pasar loak Indonesia.
Semula masyarakat Singapura mendonasikan sepatu olahraga bekas pakai mereka melalui boks-boks donasi di tempat umum. Panitia proyek sumbangan itu mengatakan sepatu-sepatu tersebut akan didaur ulang menjadi alas taman bermain dan trek lari.
Kemudian sang jurnalis memasang alat pelacak di beberapa sepatu yang disumbangkannya. Namun, hasil pelacakannnya menunjukkan bahwa sepatu-sepatu tersebut dijual di pusat-pusat penjualan sepatu bekas di Batam maupun Jakarta.
Agus menilai kejadian itu menunjukkan bahwa impor ilegal sepatu bekas dilakukan secara terorganisir dan menyalahgunakan proyek sosial. "Kemenperin tidak bisa sendirian bertindak memerangi aktivitas impor ilegal ini. Perlu dukungan dari pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk menerapkan aturan dengan tegas,” tuturnya.
Pilihan Editor: Terkini Bisnis: Erick Thohir Relokasi Depo Plumpang ke Lahan Pelindo, Daftar Promo Minyak Goreng
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.