TEMPO.CO, Jakarta - PT Freeport Indonesia membuka 53 formasi lowongan kerja bagi fresh graduate dari berbagai jurusan yang akan ditempatkan di berbagai perusahaan milik PT Freeport Indonesia.
"Tim kami yang luar biasa adalah yang terbaik dari berbagai daerah di Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, serta berbagai negara dari seluruh dunia. Kami selalu mencari orang-orang yang berpikiran cerdas dan antusias dari berbagai latar belakang, yang ingin menjadi bagian dari tim yang luar biasa," tulis PT Freeport Indonesia pada laman resminya.
Pada kesempatan kali ini, PT Freeport Indonesia membuka kembali Fresh Graduate Program (FGP) untuk lulusan baru ikut berkarya dan berkontribusi melalui industri pertambangan.
Adapun jurusan yang dibutuhkan dalam formasi lowongan kerja tersebut yang dikutip dari Instagram resmi PT Freeport Indonesia sebagai berikut:
- Accounting
- Automation Engineering
- Architecture
- Business Administration
- Chemical Engineering
- Civil Engineering
- Computer Science
- Economics
- Electrical Engineering
- Environmental Engineering
- Industrial Engineering
- Informatic Engineering
- Information System
- Information Technology
- Instrumentation Engineering
- Law Logistic
- Management
- Material Engineering
- Mathematics
- Mechanical Engineering
- Metallurgy
- Mining Engineering
- Occupational Health & Safety
- Physic Engineering
- Social and Political Science Public Health
- Marine Transport Engineering
Persyaratan umum untuk seluruh pendaftar FGP yaitu Pendidikan D4, S1, atau S2, IPK minimum 2.8 dari skala 4.0, tidak lebih dari 2 tahun sejak kelulusan, dan pengalaman kerja tidak lebih dari 2 tahun.
Periode pendaftaran hingga 14 Maret 2023 dan untuk detail formasi dan persyaratan formasi yang dibutuhkan dapat mengakses laman www.ptfi.co.id/
PT Freeport Indonesia menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan adanya penipuan dalam lowongan kerja ini, "Hati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan PT Freeport Indonesia, lowongan kerja ini tidak dipungut biaya dan pastikan informasi yang diterima melalui kontak resmi kami," tulisnya.
Pilihan Editor: Insentif Kendaraan Listrik, Pemborosan Duit Negara dan Tidak Efektif Menekan Konsumsi BBM
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
