TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melanjutkan pembebasan lahan dalam rangka normalisasi Kali Ciliwung. Dengan begitu, Kementerian PUPR bisa segera memulai konstruksi di titik-titik lahan yang sudah dibebaskan.
"Kita harapkan dalam dua tahun hingga akhir 2024 yang 17 kilometer itu insya Allah selesai. Sehingga, normalisasi Sungai Ciliwung betul-betul rampung dan akan sangat mengurangi banjir," kata Jokowi usai meninjau perkembangan proyek normalisasi Kali Ciliwung di Pengadegan, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Februari 2023. "Karena air yang dari atas juga ditahan oleh Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi."
Kepala Negara menargetkan normalisasi Kali Ciliwung yang tersisa 17 kilometer rampung pada akhir 2024. Langkah itu diharapkan bisa efektif mengurangi banjir.
"Ini akan sangat mengurangi, sangat mengurangi banjir. Karena air dari atas juga akan ditahan dari Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi," kata Jokowi.
Padahal, kata Jokowi, langkah normalisasi itu baru dilakukan di Kali Ciliwung. "Masih ada 12 sungai di DKI Jakarta yang juga memerlukan normalisasi," ucapnya.
Saat meninjau proyek tersebut, Jokowi didampingi oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan sejumlah menteri terkait. Dalam kesempatan itu, Kepala Negara menyampaikan telah ada sejumlah titik yang dilakukan pembebasan lahan, misalnya di Rawajati, Jakarta Selatan.
"Di Rawajati segera bisa dimulai konstruksinya, jadwalnya oleh Kementerian PU," ucap Jokowi.
Sedangkan untuk Pengadegan, akan mulai dilakukan pembayaran pembebasan lahan pada per hari ini, Rabu, 22 Februari 2023. Dengan begitu diharapkan konstruksi bisa langsung berjalan.
Selanjutnya: Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR...