Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jarot Widyoko mengatakan penyelesaian normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 17 kilometer sangat bergantung pada pembebasan lahan. Pembebasan lahan ini yang tengah digenjot oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi sebelumnya, Jarot mengatakan penyelesaian normalisasi Kali Ciliwung akan dimulai dari tiap lahan yang sudah dibebaskan. "Kami sangat tergantung dari mana daerah yang sering terkena. Mana yang sudah dibebaskan oleh Pemprov DKI, kami segera masuk," katanya.
Adapun total panjang Sungai Ciliwung yang akan dinormalisasi adalah 33 kilometer. Saat ini, normalisasi telah rampung untuk 16 kilometer. Pekerjaan ini dilakukan sejak tahun 2014 silam.
Normalisasi Kali Ciliwung merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir Jakarta dari hulu hingga hilir. Dengan normalisasi, lebar Kali Ciliwung diharapkan berubah menjadi ke kondisi normal yaitu 35-50 meter.
Lingkup pekerjaan normalisasi ini meliputi penguatan tebing, pembangunan tanggul, pembangunan jalan inspeksi dengan lebar 6-8 meter di sepanjang sisi Kali Ciliwung, serta meningkatkan kapasitas tampung alir dari 200 meter kubik per detik menjadi 570 meter kubik per detik. Selain itu lingkup normalisasi meliputi penataan kawasan di sekitar Sungai Ciliwung.
Normalisasi Kali Ciliwung ini melintasi sejumlah kelurahan di DKI Jakarta yaitu Manggarai, Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, Kampung Pulo, Kebon Baru, Bidara Cina, Cikoko, Cawang, Pengadegan, Rawajati, Cililitan, Gedong, Tanjung Barat, Balekambang, Pejaten Timur, Jagakarsa, dan Pasar Minggu.
ANTARA
Pilihan Editor: Profil 4 Nama yang Masuk Bursa Calon Gubernur BI, Akan Diputuskan Segera oleh Jokowi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.