TEMPO.CO, Nagano - Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak 2020 membuat industri pariwisata di Perfektur Nagano, Jepang, tumbang. Salah satu desa yang merupakan pusat bermain ski di Nagano, yakni Hakuba, mengalami kemerosotan jumlah tenaga kerja sampai 60 persen selama pagebluk.
“Dampaknya sangat terasa. SDM (sumber daya manusia) dan staf berkurang sejak Covid-19,” kata Manajer Asosiasi Pariwisata Desa Hakuba Yozhisawa Hirokazu saat ditemui di Hakuba, Nagano, Jepang, Sabtu, 18 Februari 2023.
Hakuba adalah desa yang mesin perekonomian masyarakatnya digerakkan oleh sektor pariwisata. Desa ini memiliki lima titik tempat bermain ski yang tiap tahunnya dikunjungi oleh 3,5 juta wisatawan, baik wisatawan asing maupun lokal. Tiap-tiap titik rata-rata menerima tamu wisatawan asing alias wisman 300-350 ribu orang per tahun.
Turis dari Australia mendominasi kunjungan wisman di Hakuba. Para wisatawan datang pada musim ski, yakni November hingga Mei. Selain turis asal Australia, pelancong dari Indonesia pun mulai berdatangan ke perfektur tersebut.
Adapun di Hakuba, terdapat 700 unit penginapan berbentuk homestay yang dimiliki oleh penduduk setempat dan investor asing. Sebagian besar warga Hakuba bekerja sebagai pengelola penginapan, pemandu wisata, sampai pelatih ski.
Selanjutnya: industri pariwisata di Hakuba sudah mulai bergerak pulih