TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menyebutkan kenaikan suku bunga BI rate bukan menjadi satu satunya komponen yang menentukan meningkatnya suku bunga pinjaman.
"Pada prinsipnya bisnis bank ini adalah menyalurkan simpanan masyarakat kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk pinjaman, memang pertanyaannya selalu apakah naik juga kreditnya? Secara teori memang demikian, tapi bukan hanya karena naiknya suku bunga Bank Indonesia, ada faktor lain," ujar Haru, Jumat 17 Februari 2023.
Haru mengungkapkan faktor lain yang memicu kenaikan suku bunga pinjaman atau kredit adalah demand dari kredit tersebut, ketersedian likuiditas, persaingan, dan resiko.
"Jadi kalau semuanya sama atau cetris paribus, tentu akan mengikuti demand naik. Tapi hal itu tidak mengurangi demand terhadap kebutuhan kredit," imbuhnya.
Haru menjelaskan tidak berkurangnya demand pada kebutuhan kredit disebabkan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan daya beli sanggup untuk mengambil kredit dengan jumlah yang lebih tinggi karena manfaat ekonominya lebih tinggi lagi.
Selain itu, Haru juga menegaskan kenaikan suku bunga BI rate bukan suatu hal yang pihaknya hindari.
"Kalau pertumbuhan ekonomi bagus, inflasi rendah, lalu suku bunga kredit naik karena suku bunga BI rate, saya rasa itu merupakan satu hal yang wajar, walaupun sekali lagi bukan komponen penentu," tutupnya.
Pilihan Editor: BTN Buka Lowongan Officer Development Program (ODP) Bisnis, Cek Persyaratannya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini