Seringkali Apud mengalami kerugian. Misalnya dalam seminggu restoran buka, ia bisa mendapatkan untung dari tiga hari berjualan dan sisanya merugi, atau sebaliknya. Situasi ini terjadi terus menerus hingga ia tak jarang meminta bantuan kepada istrinya untuk menambah modal.
“Dua belas tahun itu luar biasa, itu bertahan, belum ada perkembangan, belum kelihatan lah istilahnya. Tapi ya gimana lagi? Kan memang kalau kita usaha itu harus ulet, harus sabar, enggak ketinggalan doa sama Allah swt,” ungkapnya saat diwawancara di kediamannya beberapa pekan lalu.
Dengan ketekunan dan kesabaran, akhirnya setelah kurang lebih 12 tahun berlalu, warung empal Apud mendapatkan titik terang. Kedainya ini mulai dikenal oleh berbagai kalangan, kemudian ia pun berinisiatif untuk memperbaharui tampilan kedainya.
Yang semula hanya kedai kecil biasa, lambat laun diperbarui dengan tembok anyaman bambu. Hingga akhirnya seperti sekarang menjadi restoran yang besar, bahkan sudah memiliki dua cabang.
Menu yang awalnya hanya empal gentong dan empal asem saja pun terus ditambah sehingga kini sudah memiliki enam menu utama.
Empat menu lainnya adalah sate kambing, nasi lengko, sop kambing, dan ayam goreng. Adapun es durian, es kelapa, dan tahu gejrot yang dijual di kedainya adalah milik orang lain yang menyewa tempat di sana.
Empal Gentong. Shutterstock
Selain menjadi pelopor, diketahui beberapa restoran empal lain yang juga berlokasi di Jalan Battembat mengikuti cara promosi Apud.
“Spanduknya jadi pada niru biru kuning semua. Tapi ya nggak papa, orang kan jadi mengenal makanan khas Cirebon. Persaingannya masih sehat,” tambahnya ketika ditanya Tempo soal persaingan dagang.
Tokoh-tokoh yang makan di tempatnya
Sejak berangkat haji di tahun 2009, Apud mengganti nama restorannya menjadi Empal Gentong H. Apud. Ia pun melakukan rebranding namun tak meninggalkan kualitas yang sudah baik.
Adapun hingga kini, Apud masih tetap melaksanakan pengecekan di dapur. Bahkan ia mengaku baru berhenti memasak dan belanja bahan baku tiga tahun terakhir. Tugas yang sebelumnya masih ia kerjakan sendiri, sekarang telah diserahkan kepada anak buahnya yang mencapai 130 orang di 3 kedai.
Oleh karena itu, resto empal yang tadinya hanya dikunjungi oleh warga Cirebon saja, kini bisa terkenal sampai ke telinga para artis dan pejabat tinggi. Minimal sebulan sekali, ada saja artis yang berkunjung untuk mencicipi hidangan lezat berbahan dasar daging sapi ini.
Tak ketinggalan, ada beberapa Presiden dan mantan Presiden RI yang pernah mampir ke sini.
“Ya banyak sih, RI 1, Pak Jokowi, Pak SBY, semuanya lah. Di kabinet yang sekarang aja pada datang, menteri siapa itu Pak Haji lupa, kemarin datang ke sini,” kenangnya.
Meskipun usaha empal gentong miliknya sudah sesukses ini, Apud berpesan kepada para anak muda yang mau berwirausaha untuk menekuninya dengan ulet dan sabar. Sebab usaha yang dimulai dari nol itu akan bisa dikenang perjuangannya, dan dapat diceritakan kepada anak cucu. “Kalau berbisnis itu, ngerintisnya harus sabar, jangan cepat nyerah. Nggak boleh putus asa, nggak boleh kecil hati, ayo kita ulet, insyaa Allah kita bisa. Terutama juga jangan malu, karena orang malu itu nggak wareg mangan,” pesannya kepada Tempo.
PUTRI SAFIRA PITALOKA
Pilihan editor : 5 Kuliner Andalan Cirebon yang Wajib Dicoba Mie Koclok hingga Empal Gentong
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.