TEMPO.CO, Cirebon - Nama Empal Gentong H. Apud sudah tak asing terdengar di dunia kuliner, khususnya di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Restoran bisnis kuliner ini adalah pelopor yang mengangkat nama empal gentong sehingga makanan asli kota udang dapat dikenal dan dinikmati masyarakat dari berbagai penjuru negeri.
Bermula dari jualan kue
Sebagai pemilik dari bisnis kuliner yang sukses, Machfud yang dikenal dengan sapaan Apud ini mengalami berbagai proses dalam mendirikan usahanya. Bermula ketika Apud berusia 18 tahun, kala itu ia mencoba mengikuti jejak orang tuanya.
Perlu diketahui bahwa Haji Apud merupakan seorang anak dari pengusaha makanan. Orang tuanya bekerja sebagai penjual kue, dan bakat berbisnisnya telah diwariskan kepada anak-anaknya.
Saat masih bujangan, Apud mencoba memulai bisnisnya pada bidang yang sama dengan yang ditekuni orang tuanya dahulu. Ia melakukan semuanya sendirian, mulai dari berbelanja bahan, membuat resep, memasak kue, serta menciptakan branding dan strategi berdagang.
Kue-kue hasil buatannya ini dia pasok ke sejumlah toko yang ada di Cirebon, khususnya ke pasar kue yang ada di Kecamatan Plered. Bahkan sampai sekarang pun ia mengaku masih hafal para pemilik toko yang dipasoknya dahulu beserta sifat mereka dalam berdagang.
“Sampai sekarang masih hafal, siapa yang sering dipasok, siapa keuangannya jelek,” ujar Apud kepada Tempo, Ahad, 29 Januari 2023 lalu.
Sayangnya, bisnis kue ini harus terhenti karena banyaknya konsumen yang berutang, sehingga ia harus merugi.
Mulai bisnis baru
Pada tahun 1995, setelah banyak berpikir, Machfud berniat untuk kembali membuka usaha kuliner. Di usianya yang menginjak 40 tahun itu, ia memutuskan untuk berjualan empal gentong.
Empal Gentong Haji Apud. Dok.Empal Gentong Haji Apud Cirebon
Jika biasanya empal gentong dijual berkeliling dengan gerobak atau dipikul, Apud menjadi pelopor dalam menjual makanan khas Cirebon ini dengan cara mendirikan kedai. Kedai empal gentong ini Apud namakan Empal Gentong Pak Kumis, karena perawakan dirinya yang dahulu memiliki kumis tebal.
“Iya, yang pertama di sini. Sekarang sudah banyak, malah di jalan (Battembat) sini udah empal semua,” kata Apud.
Tahun demi tahun berlalu, Empal Gentong Pak Kumis tak kunjung mengalami peningkatan, namun Apud tetap sabar melanjutkan bisnisnya tersebut. Menurutnya, pengusaha itu harus ulet dan tabah karena kesuksesan itu tidak datang secepat kilat.
Seringkali Apud mengalami kerugian...