Terpilihnya Bill Clinton sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 1993 menjadi sebuah keuntungan besar bagi James dan Lippo Group. Hubungan dekatnya dengan Clinton dan Partai Demokrat ketika itu membuatnya diberikan akses untuk kemudahan berbisnis dan akses ke berbagai pejabat tinggi dan politikus di Amerika Serikat.
Namun pada tahun 2001, James Riady didakwa oleh pengadilan Los Angeles mengenai sumbangan dana ilegal untuk kampanye politik Amerika Serikat, ia kemudian mengaku bersalah dan akhirnya membayar denda sekitar US$ 8,6 juta atas kasus dana kampanye.
Di bawah kendalinya, Lippo Group menjelma sebagai kerajaan bisnis dengan cabang yang tersebar luas di Indonesia maupun di mancanegara.
Selain berbisnis, ia juga mendirikan Sekolah Pelita Harapan dan Universitas Pelita Harapan sebagai usahanya di mengembangkan sektor pendidikan.
Ia juga mendirikan Rumah Sakit Siloam Hospital di sektor kesehatan. Selain itu ia juga pernah tercatat sebagai ketua dibidang pendanaan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan membuat Lippo sebagai sponsor utama saat pertandingan Bulutangkis di Hong Kong.
James Riady diketahui menikah dengan Aileen Hambali. Dari pernikahannya tersebut, ia dikaruniai empat anak: John Riady, Stephanie Riady, Caroline Riady dan Henry Riady.
Menurut majalah Forbes tahun 2022, kekayaan bersih dari James Riady beserta keluarga ditaksir senilai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 24,6 triliun dan masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.
Pilihan Editor: Kuasa Hukum: Kerugian Konsumen Meikarta Rp 30 Miliar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.