TEMPO.CO, Jakarta - VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan, progres proyek LRT Jabodebek saat ini menyisakan pekerjaan finalisasi infrastruktur penunjang. "Pekerjaan yang masih dalam proses adalah finalisasi penyelesaian yaitu prasarana, kesiapan operasi, dan akses stasiun," kata Joni kepada Tempo, Sabtu 4 Februari 2023.
Joni mengungkap, secara keseluruhan progres proyek LRT Jabodebek telah mencapai 89,11 persen, sehingga menyisakan sekitar 10,89 persenan lagi.
Baca Juga:
Baca: Siap-siap, KAI Akan Operasikan Kereta Panoramic untuk Tujuan Bandung dan Surabaya
"Pekerjaan-pekerjaan tersebut optimis selesai sebelum tenggat waktu, sehingga pada bulan Juli 2023 nanti LRT Jabodebek siap dioperasikan," kata Joni.
Pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jabodebek, KAI ditugaskan pemerintah menyelenggarakan pengoperasian prasarana, perawatan prasarana, dan pengusahaan prasarana termasuk pendanaan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan/Light Rail Transit terintegrasi.
Dalam pengerjaan pembangunan proyek LRT Jabodebek, KAI berkolaborasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek.
"Transparansi perusahaan yang dinilai BPKP atas perintah Presiden menunjukkan bahwa KAI konsisten dan berkelanjutan dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG)," kata Joni.
Selanjutnya: penilaian Indonesian Corporate Accountability Index (Icorpax) tahun 2022 diraih PT KAI