3. Harga Beras Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada 3 Februari 2023
- Beras premium sebesar Rp13.280 per kilogram atau turun Rp10 dibanding 27 Januari 2023.
- Beras medium seharga Rp11.640 per satu kilogram atau merosot Rp20.
4. Harga Beras Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada 3 Februari 2023
- Beras kualitas bawah I sebesar Rp11.750 per satu kilogram.
- Beras kualitas bawah II senilai Rp11.450 per kilogram.
- Beras kualitas medium I seharga Rp12.900 per kilogram.
- Beras kualitas medium II senilai Rp12.900 untuk satu kilogram.
- Harga beras kualitas super I sebesar Rp14.250 per satu kilogram.
- Beras kualitas super II senilai Rp13.850 untuk setiap satu kilogram.
5. Harga Beras Menurut Situs Informasi Pangan Jakarta per Januari 2023
- Beras IR III atau medium seharga Rp10.300 per kilogram.
- Beras IR 42 atau pera senilai Rp12.679 per satu kilogram.
- Beras premium sebesar Rp12.847 untuk satu kilogram.
Selain, beras PIHPS Nasional pada laman resminya juga menampilkan sejumlah komoditas pangan yang harganya melambung. Di antaranya daging sapi kualitas 1 (Rp137.750/kg), cabai merah besar (Rp39.450/kg) serta cabai merah keriting (Rp42.050). Nominal tersebut berdasarkan data pemantauan lapangan per 3 Februari 2023.
Kenapa Harga Beras Berbeda-beda?
Perbedaan harga beras yang dilaporkan berbagai instansi menimbulkan persoalan. Bahkan hal tersebut pernah dibahas dalam rapat dengan pendapat (RDP) Komisi IV, pada Rabu, 23 November 2022. Salah satu anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Hermanto menyebutkan tak samanya data stok beras versi setiap lembaga, berpotensi menimbulkan bias harga.
“Saya mau menyampaikan agar ada persamaan pernyataan antara pihak yang bersangkutan mengenai stok beras. Jangan sampai, kita di mata publik seolah-olah berbeda tajam. Ini implikasinya ke pasar, bisa distorsi harga”, kata Hermanto.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menyatakan bahwa pada dasarnya tidak ada perbedaan data beras. Dia menuturkan Kementerian Pertanian (Kementan) memakai data dari BPS untuk stok beras nasional periode Maret-Juni 2022.
“Kalau data produksi sumbernya dari BPS, tapi perbedaan timbul dari cara penghitungan stok”, ujar Habibullah yang dikutip dari laman Tempo Bisnis.
Perbedaan stok dan daftar harga beras memicu perdebatan khususnya bagi masyarakat selaku konsumen. Serta meningkatkan ancaman permainan harga oleh mafia demi meraup keuntungan.
MELYNDA DWI PUSPITA | NIA HEPPY LESTARI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini