TEMPO.CO, Jakarta - PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini akan menguat. Kemarin, indeks mengalami rebound, tapi belum berhasil keluar dari area konsolidasi 6.820-6.930, setelah keputusan kenaikan suku bunga The Fed yang sesuai perkiraan.
“Kemungkinan hari ini akan uji kembali level 6.930, yang jika berhasil akan membawa sentimen bullish di pasar,” ujar Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 2 Februari 2023.
Dalam analisisnya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor. Ada enam saham, yakni ADRO, ASII, BBCA, BRMS, HMSP dan JSMR.
Saham pertama yakni ADRO yang harga kemarin ditutup di level 2.950 yang tertekan kembali sesuai perkiraan ketika akhir pekan Januari 2021 pola harga membentuk bearish continuation. “Jika mampu naik di atas 3.020, maka sentimen bearish dapat mereda,” kata dia.
Selanjutnya, Alfatih berujar, saham kedua ASII yang kemarin ditutup di level 6.000. Harga tersebut masih sesuai pola kenaikan setelah tembus resistance pola downchannel pada September 2022-Januari 2023. Target kenaikan teoritis pola ini ke 6.500. Supply area lain ada di 6.200-6.350 dengan batas risiko 5.875.
Ketiga, saham BBCA yang harga kemarin ditutup di level 8.500, naik tipis dan tertahan di area support pola kenaikan sejak Januari 2023. Ada kemungkinan terjadi rebound dalam pola konsolidasi di 8.400-8.700 mengulang pola Desember 2022.
“Batasi risiko jika turun di bawah 8.400, karena dapat menekan harga ke arah 8.200-7.950,” tutur Alfatih.
BRMS menjadi saham keempat yang menurut Alfatih patu dicermati. Harga kemarin ditutup di level 191, atau rebound dari area demand kuat. Sehingga kemungkinan akan uji lagi level supply 200, yang jika tembus dapat mendorong harga ke 208 dengan batas risiko 185.
Alfatih melanjutkan, saham kelima yang patut dicermati adalah HMSP yang kemarin ditutup di level 1.025. Harga tersebut menembus resistance pola down channel atau falling wedge yang terbentuk sejak Maret 2021 dengan volume kuat.
“Kemungkinan masih akan menguat dengan potensi kenaikan ke 1.045-1.060, dan jika berhasil melampaui level ini maka berikutnya 1.090 dengan batas risiko 970,” kata dia.
Keenam adalah JSMR. Saham itu ditutup di level 3.340, menembus level supply pola sejak Juli 2021 dengan volume kuat. “Kemungkinan masih akan menguat selama koreksi yang ada tidak melampaui 3.290. Potensi kenaikan ke 3.375, lalu 3.400-3.490,” ucap Alfatih.