Menuai pro-kontra
Wakil Presiden Ma'ruf Amin buka suara soal usulan Kementerian Agama untuk menaikkan Bipih pada 2023 menjadi Rp 69 juta. Ma'ruf menilai selama ini pemerintah telah memberikan subsidi yang tinggi, sehingga sudah sewajarnya besaran subsidi yang berdampak pada kenaikan ongkos haji.
"Kemarin itu, subsidi yang diberikan untuk ongkos haji itu terlalu besar, 59 persen. Karena itu maka hasil pengembangan dana haji itu terambil banyak," ujarnya saat ditemui di Hotel Bidakara Jakarta pada Rabu, 25 Januari 2023.
Ma'ruf Amin berujar jika besaran subsidi ongkos haji tetap besar seperti tahun lalu maka dikhawatirkan dana bantuan untuk jemaah haji tidak bisa berkelanjutan. Artinya, bila subsidi tahun ini terlalu besar maka tahun depan biaya haji bisa lebih tinggi lagi. Terlebih, menurutnya, dana itu bisa digunakan untuk pengembangan program haji yang lainnya. "Nanti haji berikutnya tidak bisa lagi diberikan subsidi," tuturnya.
Hal yang sama juga dilontarkan Ekonom dari Indonesia Development and Islamic Studies (Ideas) Yusuf Wibisono mengatakan rencana kenaikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) memang mengejutkan. Tapi jika tak dinaikkan, menurut dia, jemaah akan membayar biaya haji 100 persen atau secara penuh pada 2028.
Dia mengatakan, jika pola saat ini dipertahankan di mana jemaah menanggung 40 persen dari biaya haji dan BPKH menanggung 60 persen, maka nilai manfaat dana haji akan habis pada 2028.
"Dengan kata lain, jika pola saat ini dilanjutkan terus, jemaah akan menanggung biaya haji secara penuh 100 persen pada 2028," tutur melalui keterangan tertulis pada Tempo, Minggu, 22 Januari 2023.
Sementara itu politikus Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Dasopang menilai rencana menaikkan biaya haji 2023 terlalu mendadak dan merugikan calon jamaah yang berangkat tahun ini. Sebab, mereka mesti menyiapkan dana tambahan sekitar Rp 30 juta dalam waktu singkat.
“Bagi mayoritas calon jamaah yang harus menabung bertahun-tahun angka itu cukup besar,” ujar Marwan dalam keterangan tertulis, Minggu, 22 Januari 2023.Jika dibandingkan tahun lalu, Marwan melanjutkan, beban jamaah tahun ini akan sangat berat.
Nada keberatan juga disampaikan politikus Partai Amanat Nasional Saleh Partaonan Daulay menilai kenaikan biaya haji akan memberatkan jemaah mengingat besaran kenaikan mencapai hampir Rp 30 juta rupiah.
“Usulan kenaikan itu terlalu tinggi. Pasti memberatkan. Dengan jumlah jamaah haji terbesar di dunia, BPIH Indonesia mestinya tidak perlu naik. Kemenag harus menghitung lagi secara rinci structure cost BPIH. Penghematan bisa dilakukan di setiap rincian structure cost tersebut,” kata Saleh.
Saleh menjelaskan, jamaah reguler Indonesia berjumlah 203.320 orang. Jika ada kenaikan ongkos haji sebesar Rp 30 juta, maka uang jamaah yang terkumpul Rp 14,06 triliun lebih. Apalagi, kata dia, BPKH mengelola manfaat dana haji sebesar Rp 5,9 triliun.
RIANI SANUSI PUTRI | JULNIS FIRMANSYAH | AMELIA RAHIMA SARI
Baca Juga: Naik Biaya Haji, Ini Penyebabnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.