TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan komitmennya untuk mengembangkan ekonomi umat dan memajukan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Hal tersebut disampaikan di seminar nasional "Business Dialogue: Perluasan Akses Pasar Bisnis Indonesia Ke Negara-Negara Muslim Dunia" di Jakarta, Rabu, 25 Januari 2023.
"Dialog Bisnis ini menjadi kesempatan yang baik bagi para pelaku usaha Indonesia untuk mengetahui hal-hal terkait peluang dan tren pasar global di tahun 2023," ujar Mendag Zulkifli melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023.
Baca juga: Acara bjb PESATkan UMKM di Medan Sukses dan Meriah
Menteri Perdagangan mengatakan hal yang penting untuk dapat maju dan berkembang adalah melalui proses. "Ritel modern, warung kecil, lembaga pembiayaan ekspor, dan kredit usaha rakyat merupakan satu ekosistem. Jika ekosistem terbentuk sudah bagus ke depannya akan dapat berkembang," kata Zulkifli.
Lebih lanjut Menteri Zulkifli mengatakan masyarakat tidak bisa menolak kemajuan teknologi. Saat ini 40 persen transaksi dagang berasal dari digital melalui lokapasar atau marketplace.
"Kita harus bisa memanfaatkan lokapasar sebaik mungkin. Hal ini karena ketika UMKM mempromosikan produk di lokapasar, produk tersebut dapat dilihat tidak hanya oleh masyarakat Jakarta, tetapi juga seluruh dunia. Untuk itu agar usahanya maju, para pelaku UMKM harus terbiasa bekerja sama dengan lokapasar," ujar Zulkifli.
Pada acara seminar itu, Menteri Zulkifli juga menyampaikan hasil misi dagang ke Arab Saudi pada 21—23 Januari 2023 yang mencetak potensi transaksi lebih dari 155,7 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,3 triliun.
Potensi transaksi tersebut diperoleh dari delapan penandatanganan yang terdiri atas kontrak dagang, perjanjian kerja sama, dan nota kesepahaman, dengan produk yang diminati antara lain bahan pangan, RBD palm olein (RBDPO), minyak goreng, produk ikan dan olahannya, daging, sayuran, buah-buahan, kakao, beras, dan rempah-rempah.
Baca juga: UMKM Sumbar Ekspor Satu Ton Bumbu Rendang ke Jerman
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.