"

Sepertiga Dunia Terancam Resesi, Stafsus Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen

Reporter

Kepadatan kendaraan melintasi ruas jalan ibu kota kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 4,8 persen. Ini dinilai cukup solid, meski melambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar  5,2  persen. Tempo/Tony Hartawan
Kepadatan kendaraan melintasi ruas jalan ibu kota kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 4,8 persen. Ini dinilai cukup solid, meski melambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,2 persen. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastiowo optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan mencapai 5 persen dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

"Artinya pertumbuhan ekonomi Indonesia ini cukup bagus dibanding banyak negara dan global yang diperkirakan hanya akan bertumbuh 2 persen sampai 3 persen (yoy)," kata Yustinus dalam "Podcast Cermati Episode 7" yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis, 19 Januari 2023.

Baca JugaWaspadai Ekonomi RI 2023 Melambat Jadi 4,7 Persen, Ini Persiapan Sri Mulyani

Bahkan, lanjut dia, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksikan sepertiga negara di dunia akan mengalami resesi pada tahun ini dan Indonesia jauh dari ancaman tersebut meski tetap harus waspada.

Optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini tak terlepas dari penyangga yang kuat yakni salah satunya penerimaan pajak yang bisa mencapai target dua tahun berturut-turut pada 2021 dan 2022 meski dalam masa yang sulit.

Adapun pada tahun 2021 realisasi penerimaan pajak adalah sebesar Rp1.278,6 triliun atau 103,9 persen dari target Rp1.229,6 triliun. Sementara tahun 2022 realisasi sementara penerimaan pajak mencapai Rp1.716,8 triliun atau 115,6 persen dari target Rp1.485 triliun.

Meski terdapat faktor lonjakan harga komoditas, Yustinus mengungkapkan kinerja pajak pada dua tahun tersebut juga berkat kerja keras Direktorat Jenderal Pajak (DJP) serta kolaborasi dan sinergi kelembagaan dengan semua pihak.

"Tanpa usaha yang besar dari DJP dan semua pihak, tidak mungkin penerimaan tersebut bisa dicapai," tuturnya.

Jika dilihat secara sektoral, dia menyebutkan hampir semua jenis pajak tumbuh secara baik positif, seperti Pajak Penghasilan (PPh) migas, PPh non migas, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta jenis pajak lainnya.

Artinya, secara sektoral kondisi tersebut menggambarkan geliat yang sudah cukup baik dalam perekonomian sehingga harus dijaga dan dipertahankan.

Di sisi lain Yustinus menilai capaian kinerja pajak yang baik selama dua tahun belakangan merupakan buah dari reformasi pajak, antara lain penyesuaian tarif PPN dari 10 persen menjadi 11 persen.

"Bisa kita lihat pertumbuhan PPN sudah sekitar 25 persen di saat ekonomi kita masih relatif berada pada masa pemulihan. PPN ini menunjukkan dimensi gotong-royong melalui pajak," ucap Yustinus.

Baca JugaJokowi Pamer Lagi Capaian Ekonomi RI: Semua Kepala Negara Pusing, Indonesia Tidak

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.








Penerimaan Pajak di Kanwil DJP Jawa Tengah II Tumbuh 14,63 Persen

19 jam lalu

Aktivitas pelayanan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama, Palmerah, Jakarta, Senin, 21 Maret 2022. Berdasarkan data di situs Direktorat Jenderal Pajak, hingga Senin (21/3), sebanyak 25.554 Wajib Pajak telah mengikuti Tax Amnesty Jilid Il atau program pengungkapan sukarela (PPS) dalam 80 hari pelaksanaannya.  TEMPO/Tony Hartawan
Penerimaan Pajak di Kanwil DJP Jawa Tengah II Tumbuh 14,63 Persen

Pojok pajak melayani asistensi pengisian SPT Tahunan, konsultasi perpajakan serta layanan lainnya.


Sri Lanka Bakal Dapat Dana Talangan Tahap Pertama US$ 330 Juta dari IMF

23 jam lalu

Demonstran mengambil bagian dalam protes yang diselenggarakan oleh kelompok
Sri Lanka Bakal Dapat Dana Talangan Tahap Pertama US$ 330 Juta dari IMF

Sri Lanka akan mendapatkan dana talangan atau bailot tahap pertama dari Dana Moneter Internasional atau IMF senilai US$ 330 juta (sekitar Rp 5 triliun) pada hari ini, Kamis, 23 Maret 2023.


Terkini: Kemenkeu Minta Maaf ke Alissa Wahid dan soal Piala Fatimah Zahratunnisa, Dampak Ekonomi Kalau Buruh Jadi Mogok

1 hari lalu

Alissa Wahid. TEMPO/Nurdiansah
Terkini: Kemenkeu Minta Maaf ke Alissa Wahid dan soal Piala Fatimah Zahratunnisa, Dampak Ekonomi Kalau Buruh Jadi Mogok

Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid alias Alissa Wahid menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan dengan petugas Ditjen Bea Cukai Kemenkeu.


Terkini Bisnis: Penjelasan Kepala PPATK soal Transaksi Janggal Rp 349 T, Anak Buah Sri Mulyani Minta Maaf

1 hari lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana menghadiri rapat kerja Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terkini Bisnis: Penjelasan Kepala PPATK soal Transaksi Janggal Rp 349 T, Anak Buah Sri Mulyani Minta Maaf

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana bercerita pernah ditelepon Sekretaris Kabinet Pramono Anung terkait transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun.


Stafsus Sri Mulyani Minta Maaf soal Piala Fatimah Zahratunnisa Dikenai Pajak Rp 4 Juta

1 hari lalu

Yustinus Prastowo. antaranews.com
Stafsus Sri Mulyani Minta Maaf soal Piala Fatimah Zahratunnisa Dikenai Pajak Rp 4 Juta

Kemenkeu sungguh berempati dan menyesalkan kejadian yang dialami Fatimah Zahratunnisa yang dikenai pajak Rp 4 juta oleh petugas bea cukai.


PPATK Beberkan soal Transaksi Janggal Rp 349 Triliun, Komisi III: Mantap, Nggak Sampai 10 Menit Selesai

2 hari lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana menghadiri rapat kerja Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
PPATK Beberkan soal Transaksi Janggal Rp 349 Triliun, Komisi III: Mantap, Nggak Sampai 10 Menit Selesai

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menjelaskan tentang transaksi mencurigakan Rp 300-an triliun hanya dalam waktu sekitar 10 menit kepada anggota DPR


Tarif Efektif Pemotongan Pajak Royalti Turun dari 15 Persen jadi 6 Persen

2 hari lalu

Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta, Kamis, 4 Maret 2021. TEMPO/Subekti.
Tarif Efektif Pemotongan Pajak Royalti Turun dari 15 Persen jadi 6 Persen

Ditjen Pajak Kemenkeu menurunkan tarif efektif pemotongan pajak penghasilan Pasal 23 atas penghasilan royalti yang diterima wajib pajak orang pribadi.


Ekonomi Global Tak Pasti Usai Bank Ditutup di Sejumlah Negara, Bagaimana Outlook Pertumbuhan RI?

2 hari lalu

Suahasil Nazara. ANTARA
Ekonomi Global Tak Pasti Usai Bank Ditutup di Sejumlah Negara, Bagaimana Outlook Pertumbuhan RI?

Wamenkeu yakin fondasi perekonomian Indonesia masih kokoh dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global usai bank ditutup di sejumlah negara.


Ketua HIPMI Solo Beberkan Strategi Bangkitkan Wellness Tourism di Kota Bengawan

2 hari lalu

Ketua Umum BPC HIPMI Solo, Respati Ardi saat memberikan pidato perdananya dalam Pelantikan Pengurus BPC HIPMI Kota Solo di Solo Safari, Senin, 20 Maret 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Ketua HIPMI Solo Beberkan Strategi Bangkitkan Wellness Tourism di Kota Bengawan

Ketua HIPMI Solo, Respati Ardi, membeberkan sejumlah strategi untuk membangkitkan wellness tourism di kota tersebut. Apa saja strategi utamanya?


Perpu Cipta Kerja Disahkan jadi UU, Airlangga Singgung Bank Amerika yang Bangkrut

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pembukaan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023 di Jakarta International Expo pada Kamis, 9 Maret 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Perpu Cipta Kerja Disahkan jadi UU, Airlangga Singgung Bank Amerika yang Bangkrut

Airlangga Hartarto menyebutkan alasan rapat paripurna mengesahkan Perpu Cipta Kerja menjadi UU. Salah satunya adalah ketidakpastian ekonomi global.