TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas memperkirakan onstream migas di Blok Masela bakal mundur dari rencana awal pada 2027 menjadi 2029. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebut pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor penyebab mundurnya rencana onstream tersebut.
“Ketika pandemi, tidak ada aktivitas di sana. Kira-kira dua tahun pembangunannya terjadi pergeseran,” kata Dwi dalam konferensi pers Capaian Kinerja SKK Migas Tahun 2022 dan Target Tahun 2023 di Kantor SKK Migas, Rabu, 18 Januari 2023.
Baca juga : Menteri Bahlil Klaim INA Bersedia Terjun di Blok Masela
Sementara itu, proses divestasi Shell di Blok Masela hingga saat ini juga belum selesai. Namun, Dwi menyebut proses pengambilalihan hak partisipasi atau PI 35 persen milik Shell itu hampir rampung. Dalam hal ini, Pertamina disebut sebagai kandidat tunggal yang bakal mengambil alih.
Hanya saja, Dwi enggan membocorkan angka investasi yang kemungkinan bakal disepakati. “Untuk Masela, yang sudah berproses adalah Pertamina dengan Shell untuk mengambil alih PI-nya. Negosiai ini sedang jalan dan informasinya, tanpa menyebut angka, waktu itu dikatakan bahwa (penyelesaian negosiasi) ini sudah dekat,” ujar Dwi.
Baca juga : Diminta Jokowi Masuk Blok Masela, INA: Kami Hati-hati Berinvestasi
Meski menyebut Pertamina sebagai kandidat tunggal, Dwi tidak menampik jika ada pihak lain yang berminat untuk bergabung ke Blok Masela. Namun, dia berharap Pertamina akan mencapai kesepakatan dan akan diikuti yang lain. “Dan nanti tergantung Pertamina sendiri dan juga impact-nya sebagai operato,” ujar Dwi.
Lebih lanjut, Dwi mengatakan pihaknya telah menyusun rencana kegiatan untuk proyek abadi Masela tahun 2023 ini. Di antaranya, menyelesaikan seluruh survei, menyelesaikan AMDAL, serta menyelesikan ground and engineering design (GID). “Mengenai target onstream, kami akan mengacu pada waktu yang hilang karena pandemi,” pungkasnya.
Baca juga : Produksi Migas Menurun, Airlangga: SKK Migas Harus Bikin Situasi Investasi Lebih Baik
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.