TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga emas dunia bakal menguat di rentang US$ 1.910,1 hingga US$ 1.930,3 per troy ounce dalam perdagangan Senin, 16 Januari 2023. Sebelumnya, dalam penutupan pasar Amerika, harga emas dunia berada di level US$ 1.920,67 per troy ounce.
“Emas menguat selama tiga bulan terakhir karena inflasi yang surut mendorong imbal hasil obligasi dan dolar lebih rendah di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan jauh lebih tidak agresif dengan kenaikan suku bunga tahun 2023 dibandingkan tahun 2022. Bahkan mungkin menyelesaikan pengetatan moneter jauh sebelum akhir tahun ini,” kata Ibrahim melalui keterangan tertulis, Ahad, 15 Januari 2023.
Baca: Harga Emas Mendekati Level Tertinggi Sembilan Bulan, Ini Penyebabnya
Selain itu, Ibrahim melanjutkan, dolar AS merosot ke level terendah tujuh bulan setelah data menunjukkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) AS turun ke laju paling lambat dalam setahun selama Desember. Tren pelunakan inflasi itu pun kemungkinan bakal mengundang pergeseran retorikan hawkish bank sentral AS The Federal Reserve.
Adapun secara resmi, Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa inflasi seperti yang ditunjukkan oleh IHK naik 6,5 persen dalam 12 bulan hingga Desember. Hal itu menunjukkan kenaikan tahunan paling lambat untuk CPI sejak Oktober 2021.
Seiring meredanya inflasi, pasar saat ini memperkirakan adanya peluang hampir 95 persen bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Februari mendatang. Begitupun dengan para ekonom bahkan berharap bank sentral mengumumkan kenaikan yang lebih kecil lagi sebesar 25 basis poin.
“Ekspektasi yang meningkat dari pergeseran ini telah mendorong reli tajam pada emas sejak akhir Desember, mengingat logam kuning ini memberikan sedikit kelegaan setelah dihantam oleh kenaikan suku bunga yang tajam sepanjang tahun 2022,” ujar Ibrahim, mengutip President and Founder at Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi.
Penutupan harga emas di level US$ 1.920,67 per troy ounce, menurut Gema, bakal menjadi sinyal penguatan akhir bulan ini. Bahkan, ada kemungkinan harga emas mampu menuju level tertinggi di US$ 1.985 jika sebelumnya berhasil tembus ke level US$ 1.947 per troy ounce.
Baca juga: Harga Emas Melambung, Diperkirakan Tak akan Naik Lagi dalam Waktu Dekat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.