TEMPO.CO, Jakarta -Dampak pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM dirasakan pengemudi ojek online atau ojol Agus Mardianto. Dia mengaku mendapat lebih banyak penumpang seiring dengan makin banyaknya perusahaan yang kembali menerapkan work of office alias WFO.
“Orderan lumayan naik. Agak bertubi-tubi gitu,” kata Agus ketika ditemui di sela acara Bengkel Belajar Mitra Gojek Indonesia di Hotel Cosmo Amarossa, Jakarta Selatan, Kamis, 12 Januari 2023.
Ketika masih PPKM, Agus bercerita, sehari rata-rata dia mengangkut 20-an penumpang. Masa tunggu orderan pun lebih lama. Sementara kini, sehari dia rata-rata bisa mendapat 30 penumpang. Sebab keramaian cenderung merata. Tidak seperti ketika PPKM yang cenderung ramai di jam berangkat sekolah, lalu berangsur sepi setelahnya.
“Nanti nunggu sore biar ramai lagi. Kalau sekarang kayak ada terus (orderannya),” ujar pria yang berprofesi sebagai driver ojol sejak 2015 ini.
Hal senada juga disampampaikan Sugeng, sesama driver yang kini bisa membawa pulang uang paling sedikit Rp 200.000 per hari. Dia mengaku banjir orderan dari banyak layanan. Mulai dari GoRide atau ojek motor, GoFood atau layanan pesan antar makanan, hingga GoSend atau layanan pengiriman barang.
“Dulu pas PPKM, sudah on lama tapi orderan sepi. Naik dua-tiga kali, dapat Rp 60.000 sudah pulang. Sekarang ya paling dikit Rp 200.000. Walaupun macet-macetan,” kata Sugeng, Kamis, 12 Januari.
Sugeng menilai banyaknya orderan ojek terjadi karena masyarakat semakin percaya diri bepergian setelah pemerintah mencabut PPKM. “Sekarang keluar pakai masker kan juga karena menghindari debu ya, bukan takut corona,” kata Sugeng terkekeh.