TEMPO.CO, Jakarta -Harga beras terpantau masih merangkak naik di awal tahun ini, di atas Rp 12.000 per kilogram. Bank Indonesia (BI) pun mencatat kenaikan harga beras menjadi salah satu komoditas utama penyumbang inflasi Januari 2023 sampai dengan minggu pertama sebesar beras 0,03 persen secara month to month (mtm).
"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada Minggu I Januari 2023, perkembangan harga sampai dengan minggu pertama Januari 2023 diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,40 persen (mtm)," tulis Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin dalam keterangan resmi, dikutip pada Selasa, 10 Januari 2023.
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, harga beras medium per 9 Januari 2023 naik 2,73 persen dibanding bulan lalu menjadi Rp 11.300 per kilogram. Sementara beras premium menembus harga Rp 13.200 per kilogram.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per 9 Januari 2023 juga mencatat harga beras medium tembus Rp 12.700 per kilogram. Sementara harga beras kualitas super II mencapai Rp 13.650 per kilogram. Kemudian beras kualitas bawah sebesar Rp 11.250 per kilogram.
Pada periode yang sama, laman Informasi Pangan Jakarta pun mencatat harga beras medium atau beras IR III naik Rp 29 dibandingkan hari sebelumnya menjadi Rp 10.300 per kilogram. Sementara beras pera atai IR 42 mencapai Rp 12.679 per kilogram dan beras premium Rp 12.847 per kilogram.
Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) baru saja meluncurkan petunjuk pelaksanaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras di tingkat konsumen 2023 untuk stabilisasi ketersediaan dan keterjangkauan komoditas tersebut. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan SPHP Beras di tingkat konsumen tahun 2023 akan menggunakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Bulog.
CBP berasal dari pembelian langsung baik yang dibeli dengan menggunakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), harga fleksibilitas, pengalihan stok komersial, maupun pengadaan dari luar atas penugasan Pemerintah.
“Pelaksanaan SPHP beras akan dilakukan di seluruh Indonesia melalui Bulog dengan target penyaluran minimal 1,2 juta ton atau disesuaikan dengan kondisi pasar,” ujar Arif melalui keterangannya, Senin, 9 Januari 2023.
Menurut dia, SPHP beras 2023 akan dilaksanakan sepanjang tahun dari Januari sampai Desember 2023 dengan intensitas pelaksanaan per bulan, mengacu pada perkembangan rata-rata harga beras secara nasional yang dihimpun dari laporan perangkat daerah. Melalui SPHP beras ini, Bulog melakukan penyaluran beras dengan harga Rp 8.300 – Rp 8.900 per kilogram.
Adapun selain beras, BI mencatat komoditas utama penyumbang inflasi lainnya adalah cabai rawit sebesar 0,08 persen (mtm), cabai merah 0,06 persen (mtm), bawang merah 0,04 persen (mtm), daging ayam ras, emas perhiasan, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), serta tahu mentah, bawang putih, dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
Baca Juga: Panen Raya di Karawang Produksi 8 Ton Padi per Hektare, Mentan Minta Bulog Segera Serap
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.