TEMPO.CO, Jakarta -Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga emas dunia akan menguat dalam perdagangan di rentang USD 1.863,36 hingga USD 1.888,70 per troy ounce dalam perdagangan Selasa, 10 Januari 2023.
Sebelumnya, dalam perdagangan pasar Eropa pada Senin, 9 Januari 2023, harga emas dunia berada dii level USD 1.873,58 per troy ounce.
Sebelumnya, harga emas juga melonjak pada hari Jumat setelah data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan nonfarm payrolls AS tumbuh pada laju paling lambat dalam setahun pada Desember. Pembacaan untuk dua bulan sebelumnya, kata Ibrahim, direvisi lebih rendah. Sedangkan pertumbuhan upah juga mereda.
“Pembacaan tersebut meredakan kekhawatiran bahwa pasar pekerjaan AS yang terlalu panas akan mencegah pelonggaran inflasi lebih lanjut tahun ini. Kemudian mendorong ekspektasi bahwa The Fed akan melunakkan sikap hawkish-nya lebih cepat dari yang diperkirakan, membiarkan tekanan pada emas dan aset non-yielding lainnya,” kata Ibrahim melalui keterangan yang diterima Tempo, Senin, 9 Januari 2023.
Faktor lain yang membuat harga emas menguat adalah pelemahan dolar pada Senin. Fokus pasar pun beralih data inflasi indeks harga konsumen AS yang bakal diumumkan Kamis mendatang. Data tersebut, kata Ibrahim, bakal menjadi petunjuk lebih lanjut mengenai jalur suku bunga AS.
“Inflasi CPI diperkirakan turun ke level terendah pada bulan Desember, menunjukkan bahwa serangkaian kenaikan suku bunga yang tajam oleh The Fed pada tahun 2022 memiliki efek yang diharapkan,” kata Ibrahim mengutip catatan President and Founder at Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi.
Ibrahim berujar kenaikan suku bunga memukul harga emas tahun lalu lantaran mendorong biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Namun, minat terhadap logam kuning ini akhirnya meningkat selama sebulan terakhir—dengan permintaan safe haven juga kembali bermain di tengah kekhawatiran terjadinya resesi pada 2023.
The Fed pun diharapkan memperlambat laju kenaikan suku bunga. “Mayoritas pedagang memperkirakan kenaikan hanya 25 basis poin pada bulan Februari, tetapi bank sentral telah memperingatkan bahwa itu dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama,” kata Ibrahim.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rp 1,033 Juta, Logam Mulia Kembali Diminati jadi Alat Hedging?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.