Ditambah lagi, Mahendra berujar, jumlah investor pasar modal meningkat mencapai 10,3 juta, artinya 10 kali lipat atau 1000 persen meningkat dalam 5 tahun terakhir sejak 2017. Menariknya lagi adalah didominasi oleh investor domestik yang sudah mencapai 55 persen dari seluruh investor.
“Dan kalau dihitung yang generasi milenial dan generasi Z atau zilenial gabungannya adalah 58,7 persen. Itulah capaian-capaian yang luar biasa,” tutur Mahendra.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa 2022 merupakan tahun yang brutal, bahkan bursa saham di banyak negara lain terkena dampaknya.
Salah satunya terlihat dari bagaimana US$ 30 triliun nilai kapitalisasi pasar hilang pada tahun lalu. Dengan begitu, muncul anggapan bahwa investor di pasar global bukannya create value tapi losing value.
Tapi, menurut Sri Mulyani, kondisi tersebut berbeda dengan Indonesia yang masih cukup positif. “Dengan capaian melalui Bursa Efek Indonesia dan para pelaku bursa untuk menutup 2022 dengan sangat resilient dengan tantangan yang sungguh tidak mudah,” ujar dia dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di akun YouTube Indonesia Stock Exchange pada Senin, 2 Januari 2023.
Bendahara Negara tersebut berharap capaian tersebut bisa bekal yang bagus untuk memasuki tahun 2023. Untuk tahun baru, kata dia, penekanan untuk integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas akan ditopang dengan pelaksanaan Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK) yang sudah disahkan.
Baca juga: Jokowi: 2023 Tahun Ujian Bagi Ekonomi, Harus Hati-hati dan Tetap Waspada
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.