TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan importasi beras akan terus berlangsung hingga pertengahan Februari 2023. Pasalnya, pemerintah baru dapat merealisasi impor beras sebanyak 200 ribu ton dari target 500 ribu ton akhir tahun ini.
"Nanti mendatangkan tahap keduanya yang 300 ribu ton itu. Saya perkirakan dan saya haruskan pertengahan Februari semuanya sudah masuk," ucap Buwas saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat, 16 Desember 2022.
Buwas mengatakan impor beras harus sudah selesai pada pertengahan Februari. Pasalnya, diperkirakan akan terjadi panen raya pada Februari hingga Maret 2023. Saat masa panen datang, Bulog berjanji akan kembali menyerap pasokan beras dalam negeri. Ia pun menyatakan tak ingin impor beras mengganggu harga beras para petani dalam negeri.
Untuk memastikan tak ada penyelewengan atau penimbunan beras impor ini, seluruh proses akan diawasi oleh Satgas Pangan, BPKP, hingga KPK. Buwas menekankan stok beras impor tersebut hanya dipergunakan ketika terjadi situasi penting.
Di antaranya penanggulangan bencana, intervensi harga jika diperlukan dan beberapa kegiatan pemerintah lainnya.
Buwas juga kembali menekankan impor sebetulnya adalah opsi terakhir ketika stok dan harga beras dalam negeri tak mencukupi kebutuhan cadangan pemerintah.
Selanjutnya: saat ini CBP yang tersedia di gudang Bulog hanya berkisar ...