TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perhubungan atau Kemenhub memprediksi total penumpang angkutan umum pada saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023 akan melonjak sampai 14,72 juta orang.
"Naik 54,62 persen dibandingkan Nataru pada 2021/2022," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI pada Selasa, 13 Desember 2022.
Budi memperkirakan penumpang angkutan jalan akan naik paling tinggi. Menurutnya, pada Nataru kali ini jumlah penumpang angkutan jalan akan bertambah menjadi 3,27 juta. Angka tersebut naik 12 persen dari tahun sebelumnya yaitu 2,87 juta penumpang.
Penumpang angkutan penyeberangan saat Nataru juga diprediksi naik sebanyak 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 200 juta penumpang. Sementara penumpang angkutan kereta api diperkirakan naik 127,6 persen menjadi 5,10 juta penumpang
Kemudian, Kemenhub memperkirakan kenaikan jumlah penumpang angkutan udara mencapai 53,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 5,10 juta penumpang. Terakhir dan yang diperkirakan naik paling tinggi, yaitu penumpang angkutan laut. Penumpang angkutan laut diperkirakan naik 156 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 1,23 juta.
Kemenhub pun akan melakukan inspeksi atau rampcheck untuk memastikan kelaikan sarana dan prasarana transportasi menjelang momen Nataru tahun ini. Untuk mengantisipasi kemacetan parah, Kemenhub akan menerapkan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada jalan tol maupun non tol seperti Contra Flow, One Way, Pembatasan operasional angkutan barang, manajemen rest area dan lain sebagainya.
Adapun untuk memprediksi besaran mobilitas masyarakat pada masa Nataru, Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi pun telah melakukan survei pada 44,17 juta penduduk Indonesia. Hasilnya, tercatat potensi pergerakan nasional pada Nataru tahun ini sebesar 16,3 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan 2019, yakni 55 persen. Namun lebih besar dari angka pada 2021 sebesar 13 persen.
Pergerakan diperkirakan akan didominasi dengan mobil pribadi sebanyak 28,26 persen dan sepeda motor sebanyak 16,47 persen. Kemudian pengguna kereta api antar kota pada Nataru kali ini sebesar 13,42 persen, bus sebesar 11,90 persen, dan pesawat 11,02 persen. Sementara penggunaan moda terbanyak masih menggunakan angkutan jalan tol sekitar 67,95 persen.
Meski tak ada lagi pembatasan mobilitas, Budi juga menekankan penyelenggaraan Nataru perlu dikelola dengan baik mengingat selama sepekan terakhir, kasus Covid-19 mengalami tren peningkatan. Terlebih momen Nataru ini terjadi bersamaan dengan libur sekolah, sehingga akan menciptakan lonjakan mobilitas masyarakat yang relatif tinggi.
Baca Juga: Libur Nataru, Kemenhub Prediksi 1,9 Juta Orang Akan Pergi ke Yogyakarta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.