"Segera mobil listrik kita luncurkan dengan subsidi. Misalnya sepeda motor sedang kita finalisasi. Berapa juta mau kita kasih subsidi sepeda motor. Mungkin Rp 6 juta? Di Thailand mungkin Rp 7 juta, mungkin kita Rp 6,5 juta kira-kira berkisar segitu," kata Luhut pada acara Welcoming Stronger Investment Post-Pandemic, Selasa, 29 November 2022.
Saat ini, pemerintah masih menggodok kebijakan dan besaran subsidi yang akan diberikan kepada masyarakat untuk pembelian kendaraan bertenaga listrik tersebut.
Konsumsi dan subsidi BBM bisa ditekan
Dengan memberikan subsidi untuk pembelian kendaraan mobil dan motor listrik itu, pemerintah berharap konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bisa ditekan.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi subsidi energi yang di dalamnya termasuk untuk BBM telah mencapai Rp 184,5 triliun hingga 31 Oktober 2022. Angka itu tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan posisi tahun lalu yang mencapai Rp 144,4 triliun.
Dengan penggunaan kendaraan listrik, Luhut yakin, pengeluaran untuk keperluan transportasi khususnya bagi bahan bakar pun bisa dikurangi. "Kita hitung-hitung tetap akan lebih untung menggunakan sepeda motor listrik dari pada sepeda motor dan mobil (bahan bakar) fosil," katanya pada akhir November lalu.
RIANI SANUSI PUTRI | BISNIS
Baca juga: Subsidi Kendaraan Listrik, Moeldoko: Masih Dibahas Besaran dan Mekanismenya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.