TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian atau Mentan Syahrul Yasin Limpo enggan menanggapi soal Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang siap mengimpor beras 200 ribu ton. "Oh jangan tanya saya kalau itu (impor beras)," ujar dia seusai acara Tempo Ministry Award 2022 di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta Pusat, pada Jumat malam, 9 Agustus 2022.
Dia mengatakan bahwa tentu hal itu dilakukan dengan adanya pertimbangan-pertimbangan yang rasional. "Kan tentu ada pertimbangan-pertimbangan yang rasional kan (impor beras) bukan ke konsumsi," kata Syahrul.
Namun, dia mengaku yakin stok beras di Indonesia hingga akhir tahun aman. Data yang disampaikan Kementerian Pertanian, kata Syahrul, sesuai dengan data BPS, selain itu juga menggunakan menggunakan data streaming trop melalui satelit.
"Selain itu laporan seperti biasa. Tapi semua merujuk data BPS. Aman (stok beras) sampai Natal dan Tahun Baru, aman banget," tutur Syahrul.
Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah siap mengimpor 200 ribu ton beras komersial. "Cadangan pangan ini harus ada dan tidak dikeluarkan secara bebas, hanya digunakan untuk beberapa kegiatan Pemerintah," ujar Arief Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada Senin, 6 Desember 2022.
Baca Juga:
Ia menuturkan stok beras impor tersebut hanya dipergunakan pada kondisi tertentu seperti, penanggulangan bencana, intervensi harga jika diperlukan dan beberapa kegiatan pemerintah lainnya. Penggunaannya juga akan diawasi secara ketat untuk memastikan tidak ada yang masuk ke pasar. Namun, Arief tidak menjelaskan dari mana asal negara beras impor tersebut.
Selanjutnya: Bapanas berjanji impor beras tidak akan mengganggu hasil panen petani