TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian atau Mentan Syahrul Yasin Limpo berkukuh soal stok beras Indonesia yang aman. Dia menegaskan tidak ada perbedaan data, karena semua data yang menjadi rujukan nasional berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Enggak ada yang beda. Data itu data BPS, semuanya harus BPS, itu kan rujukan nasional. Enggak ada (perbedaan)," ujar dia seusai acara Tempo Ministry Award 2022 di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta Pusat, pada Jumat malam, 9 Agustus 2022.
Baca: Harga Beras Naik 4,26 Persen, DPR Sentil Kementan Soal Klaim Surplus 6 Juta Ton
Data yang disampaikan Kementerian Pertanian, kata dia, sesuai dengan data BPS, selain itu juga menggunakan menggunakan data streaming trop melalui satelit. "Selain itu laporan seperti biasa. Tapi semua merujuk data BPS. Aman (stok beras) sampai Natal dan Tahun Baru, aman banget," tutur Syahrul.
Kementan memastikan produksi beras nasional dalam kondisi aman hingga akhir tahun. Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan Moh Ismail Wahab memperkirakan produksi periode Oktober-Desember 2022 mencapai 10,24 juta ton gabah kering giling (GKG) atau jika dikonversikan ke beras sekitar 5 sampai 6 juta ton.
Artinya, pada tahun ini diperkirakan surplus beras mencapai 1,8 juta ton. Apabila ditambah surplus tahun sebelumnya, jumlah surplus tersebut mencapai 5,7 juta ton beras.
Namun klaim Kementan soal surplus beras mengundang pertanyaan lantaran harga beras dan gabah kering panen justru naik. Badan Pangan Nasional mencatat harga gabah kering panen atau GKP naik sebesar 15,7 persen dan harga beras medium naik 4,26 persen.
Ketua Komisi IV DPR Sudin pun mempertanyakan mengapa harga di tingkat konsumen bisa naik sementara Kementan mengklaim terjadi surplus beras sebesar 6 juta ton. "Berarti hukum dagang tidak berlaku. Supply dan demand tidak menentukan.
Menurut Kementan, kita surplus 6 juta ton, tiba-tiba turun dari 10 ton. Tapi di tingkat konsumen kenaikan harga 4 sekian persen?" ujar Sudin dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Bapanas, Perum Bulog, dan Holding Pangan di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan pada Rabu, 16 November 2022.
Selanjutnya: Kabar Angin Stok Beras dari Panen Melimpah