Sementara ihwal infrastruktur, pemerintah bersama PT PLN terus meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Hingga 17 Hingga 17 November 2022, telah tersedia 439 unit SPKLU di 328 lokasi dan 961 unit di sejumlah wilayah di Indonesia.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury juga mengatakan pihaknya akan mengakselerasi program kendaraan listrik. Dia menyebut Menteri BUMN Erick Thohir telah mengeluarkan surat edaran pada Oktober lalu. Dalam surat tersebut, kata dia, disampaikan bahwa mulai saat ini semua kendaraan motor maupun mobil yang ada di Kementerian BUMN tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak.
“Jadi harus motor dan mobil listrik. Kita juga akan membesarkan GESIT yang merupakan produksi dari anak usaha PT WIKA,” ujar Pahala. Kementeriannya mengimbau bank-bank untuk mengubah kebijakan dengan lebih banyak memberika pembiayaan ke kendaraan listrik.
Lebih lanjut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan program konversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik merupakan kesempatan besar untuk para pelaku UMKM. Terutama bagi para pembuat komponen maupun pemilik bengkel.
Teten mengatakan kementeriannya sejak tahun 2020 di Smesco telah bekerja sama dengan bengkel dan mengkonversi vespa-vespa tua. “Bersama dengan Kementerian BUMN juga sudah kemitraan dalam konsep rantai pasok dimana UMKM menjadi rantai pasok kebutuhan industri di BUMN dan ini akan kita efektifkan,” kata Teten.
Pemerintah, Teten melanjutkan, bakal menyiapkan UMKM sebagai bagian dari industri. Dengan begitu, UMKM dapat memproduksi komponen-komponen kendaraan listrik.
Baca: Ada Beking Tambang Ilegal di Jawa Tengah, ESDM: Tiba-tiba Muncul, Hilang Lagi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini