TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan sosialisasi penggunaan kendaraan listrik. Sekaligus bekerja sama dengan kementerian terkait maupun para pelaku manufacturing komponen kendaraan.
Selain itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif juga mengatakan akan berfokus pada pembenahan sisi hulu industri.
“Di sisi hulunya, industri-industri besar manufakturnya sedang berupaya untuk bisa membuat komponen-komponennya. Secara bersamaan juga kita siapkan infrastruktur-infrastruktur pendukungnya sehingga program ini bisa berjalan dengan baik dan sempurna,” ujar Arifin dalam acara Electric Vehicle (EV) Funday di kota Bandung, Jawa Barat, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 4 Desember 2022.
Baca: Kemenkeu Bakal Berdiskusi dengan ESDM Ihwal Pengadaan Rice Cooker Gratis
Mengenai program kendaraan listrik, Arifin mengatakan kementeriannya telah meluncurkan pilot project program konversi 100 unit dengan 10 tipe pada 17 Agustus 2021. Proses konversi tersebut mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.
Motor listrik tersebut telah lolos uji endurance 10.000 kilometer selama 48 hari dengan menempuh jalan menanjak, turunan dan macet, baik dalam kondisi hujan maupun panas.
“Tahun ini Kementerian ESDM melanjutkan konversi tersebut menjadi 1.000 motor listrik dan 13 juta motor listrik pada tahun 2030. Ini merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mengakselerasi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060,” ujar Arifin.
Selanjutnya: Pemerintah Tak Lagi Gunakan Kendaraan Berbahan Bakar BBM