Bermodal ilmu dan alat yang telah dimiliki, Putri mulai mencoba menerima pesanan menjahit baju. Lalu dirinya juga menerima pesanan menjahit seprai.
Bahkan saat ini, Putri menjadi salah satu penyuplai seprai di salah satu toko di Banda Aceh. Ratusan seprai diproduksinya dalam 1 bulan. “Sekarang saya sudah ada kontrak dengan salah satu toko di Banda Aceh sampai 3 tahun ke depan. Seminggu itu targetnya 100 seprai harus disuplai ke sana. Per helai itu dihargai 75 ribu,” ungkap Putri.
Guna memenuhi permintaan suplai seprai, Putri kini mengajak dua rekan untuk membantunya. Kualitas produknya juga terus diusahakan untuk dijaga agar tetap mendapat sambutan baik dari konsumen.
Putri pun kini bersyukur dari usaha yang digelutinya, bisa membantu suami untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Ia juga kini rutin mensosialisasikan kepada tetangga sekitarnya mengenai manfaat Program Pra Kerja.
Meski ia mengakui, perlu usaha yang giat memanfaatkan bantuan dari Program Kartu Pra Kerja. “Memang bukan jaminan bisa langsung berhasil, tapi harus usaha pribadi juga yang keras. Tapi secara pribadi, Program Pra Kerja ini memang sangat membantu saya mulai usaha ini. Semoga kawan-kawan lain juga bisa manfaatinnya untuk memulai usaha, enggak hanya pakai duitnya ke hal-hal yang konsumtif saja,” harap Putri.
Baca Juga: Asal Usul Standar Ukuran Pakaian, Mengapa Ada S,M dan XL?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.