“Upaya keberlanjutan dan program masyarakat seperti ini memerlukan dukungan multipihak agar dapat berjalan secara optimal. Maka dari itu, PTFI berencana terus bekerja sama dengan pemerintah daerah, sektor LSM seperti Yatamam, serta pemangku kepentingan setempat lainnya,” ucap Horst Garz.
Hasil dari proses daur ulang yang dilakukan oleh PTB akan diinvestasikan ke dalam program Yataman yang bermanfaat bagi masyarakat.
Program ini termasuk pembiayaan pendidikan anak yatim dan sarana pengembangan sumberdaya manusia yang ingin terjun ke dunia industri.
“Mudah-mudahan sampah industri bisa diserap maksimal di PTB ini. Sehingga angan-angan kami dapat memberikan donasi ke 500 anak yatim bisa terlaksana dan BLK yang nanti dibangun bisa dilaksanakan,” ujar Ketua Yatamam Abdul Mu’id Zahid.
Dia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan BUMDes yang ada di delapan desa. Abdul juga berharap ini menjadi sebuah proyek percontohan bagi industri lain agar bersinergi dengan masyarakat, tentunya seperti di PTB ini. “Kami harapkan kawasan lain meniru seperti ini, juga membuka diri. Ini dibuktikan dengan Freeport di Manyar ini,” tutur dia.
Sementara Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengapresiasi sinergitas dari PTFI dan Yatamam dan juga pemerintah Kabupaten Gresik yang ikut terus mendukung proses hingga terwujudnya PTB ini. Dia berharap PTB bisa bermanfaat untuk masyarakat, terutama masyarakat Manyar dan Gresik.
“Dengan PTB ini, kita berubah untuk menjadi pemenang dalam arti bisa memberikan manfaat, baik kepada kepala desa yang hadir dan juga masyarakat,” ucap Fandi.
Baca juga: Jokowi Segera Setop Ekspor Timah: Kalau Sudah Matang, Saya Umumkan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini