Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya membeberkan proyek pemindahan ibu kota negara (IKN) yang tengah dilakukan akan membuka peluang investasi di sektor infrastruktur senilai US$ 20,8 miliar. Nilai investasi itu setara dengan Rp 323,1 triliun bila menggunakan asumsi kurs Rp 15.523 per dolar AS.
Hal itu disampaikan kepala negara saat membacakan pidato di acara Peluncuran Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) di KTT G20, di The Apurva Hotel Kempinski, Bali pada hari ini, Selasa, 15 November 2022.
Peluang investasi IKN terbuka
"Sebagai contoh, Indonesia tengah mendorong pemerataan pembangunan melalui pemindahan ibu kota ke Nusantara. Ini akan membuka peluang investasi sebesar US$ 20,8 miliar di berbagai sektor infrastruktur," ujar Jokowi.
Dalam pidatonya, Jokowi juga menyatakan pembangunan infrastruktur di negara berkembang masih memerlukan sejumlah dukungan. Dukungan pada negara berkembang ini, menurut dia, harus country driven atau berdasarkan kebutuhan riil negara tujuan.
Oleh karena itu, kata Kepala Negara, harus ada konsultasi dan dialog dengan negara penerima sebagai pedoman utama. Selain itu, pembangunan perlu memberdayakan masyarakat dan ekonomi setempat agar memiliki rasa kepemilikan yang tinggi atas infrastruktur tersebut.
Dukungan bagi negara berkembang itu, menurut Jokowi, tak lain untuk membangun kapasitas dan kemampuan mandiri negara bersangkutan. "Dengan demikian, negara berkembang dapat lebih tangguh menghadapi tantangan global di masa mendatang."
BISNIS
Baca juga: 5 Kerja Sama Bilateral RI-Cina Diteken, Ada Momen Jokowi Sapa Xi Jinping 'Kakak Besar'
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.