"Dengan semua inventory ada di Indonesia, saya yakin member akan terlindungi," katanya. "Jangan sampai orderbook-nya di negara ini, saldonya ada di third party dan inventory yang ada di Indonesia nya sendiri malah ternyata cuma kecil banget."
Selain itu, ia mewanti-wanti agar inventory tetap match antara yang ada di orderbook dengan yang dilaporkan agar tak berpotensi menjadi chaos di kemudian hari.
Adapun di Indodax, kata Oscar, baik itu orderbook, saldo member maupun inventori semuanya ada di Indonesia. Dengan begitu, keamanan investor dipastikan terlindungi.
Lebih jauh, ia juga mengomentari market kripto yang sedang mengalami fase turun atau bearish saat ini. Oscar yakin pada 2023 dan 2024 pasar kripto akan naik kembali meskipun secara bertahap.
Ia pun berharap di masa mendatang tidak ada lagi bursa kripto global yang mengalami masalah serupa dengan FTX karena akan mempengaruhi market kripto secara global juga. "Harapannya dengan kebijakan audit yang diusulkan ini dapat membuat risiko ekosistem kripto nasional menjadi sangat rendah dan aset anggota tidak disalahgunakan."
ANTARA
Baca juga: Profil Sam Bankman-Fried, Anak Muda Terkaya dari Kripto Berharta Rp 320 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini