TEMPO.CO, Jakarta - CEO Indodax Oscar Darmawan angkat bicara usai kebangkrutan bursa kripto terbesar kedua dunia, FTX, yang terjadi beberapa hari lalu. Berkaca dari kejadian itu, ia menyarankan adanya audit total terhadap bursa kripto yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Audit total itu, menurut Oscar, diperlukan agar tercipta transparansi dan perlindungan kepada para investor kripto di Tanah Air. Ia menilai kebangkrutan FTX tak dipungkiri mempengaruhi ekosistem kripto secara global.
Ia menjelaskan audit yang dimaksud adalah audit exchange secara keseluruhan oleh auditor yang paham cara blockchain berjalan, jadi bukan sekedar pencatatan rupiah.
Baca: Pasar Kripto Bergejolak, Apa Itu FTX?
"Kita perlu melakukan penyamaan inventory kripto dan rupiah yang ada di orderbook dan saldo nasabah," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 15 November 2022.
Artinya, menurut dia, audit tersebut bukan hanya sekedar proof of reserve yang tidak berarti banyak. "Namun juga proof of liability, yaitu jumlah total deposit member yang tercatat di dalam exchange," tutur Oscar.
Ia juga menyarankan semua bursa kripto di Indonesia melakukan hal yang sama dan menyarankan Bappebti mewajibkan semua bursa kripto untuk melakukan audit serupa. Bappebti diharapkan bisa mengeluarkan aturan terbaru yang meminta bursa kripto menunjukkan hasil auditnya dan dilakukan reguler tiap hari jika memang diperlukan.
Dengan adanya laporan terbuka itu, Oscar berharap, semua orderbook, saldo member (anggota) dan inventory akan sesuai dan semuanya ada di Indonesia.
Selanjutnya: "Dengan semua inventory ada di Indonesia, saya yakin..."