Selain itu, AirNav juga mengoptimalkan berbagai sistem aplikasi dan inovasi yang dimiliki, yakni CHRONOS, sebuah aplikasi pengaturan slot time penerbangan dengan menjalankan Ground Delay Program (GDP) untuk mengurangi holding pesawat di udara dan efisiensi bahan bakar pesawat.
Aplikasi Nav-Earth yang bekerjasama dengan BMKG guna mengetahui kondisi cuaca terupdate, penggunaan aplikasi E-FFORT terkait sistem pengaduan keadaan kondisi keselamatan penerbangan dan publikasi Aeronautical Information Publication (AIP) serta Notice To Airmen (NOTAM) ke para pengguna jasa navigasi penerbangan.
Polana menambahkan, perbandingan traffic dari dan menuju Denpasar pada November pada 2021 dan 2022 naik pesat sebesar 150,53 persen. Polana menyatakan fakta ini menjadi pertanda bahwa jumlah penerbangan Indonesia sudah semakin membaik dan pulih kembali usai pandemi Covid-19.
Peningkatan pelayanan lalu lintas penerbangan sudah mulai pulih sejak awal 2022, kata dia, tercatat di Januari 2022 dari dan menuju Pulau Dewata jika dibandingkan dengan Januari 2021. "Peningkatannya naik sebesar 35,37 persen, presentasi paling besar terdapat pada Agustus 2022, meningkat sebesar 632,04 persen dibandingkan dengan Agustus 2021,” tuturnya.
Lebih jauh, ia menyatakan AirNav Indonesia menyambut baik dan tentunya penuh semangat atas pertumbuhan jumlah penerbangan yang telah terjadi selama 2022, ditambah dengan adanya beberapa event internasional yang terselenggara di Indonesia. Dengan begitu, jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara ikut terdongkrak. “Hal ini juga bisa menjadi indikator pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik," ucapnya.
NABILA NURSHAFIRA
Baca juga: Sejumlah MoU Kerja Sama RI-Turki Ditandatangani, Prabowo: Setelah Direncanakan Sejak 2020
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini