Sebelumnya, gelombang PHK telah dirasakan sektor industri tekstil. Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Provinsi Jabar (PPTPJB) Yan Mei mengatakan sejak Oktober ada laporan dari 14 kabupaten dan kota di Jawa Barat mengenai pemutusan hubungan kerja atau PHK dari sejumlah perusahaan tekstil.
"Total PHK itu ada 64 ribu pekerja dari 124 perusahaan," ucap Yan Mei dalam konferensi pers secara virtual pada Rabu, 2 November 2022.
Yan Mei mengatakan kondisi ini terjadi lantaran terjadi penurunan daya beli masyarakat, khususnya daya beli di negara-negara tujuan ekspor. Di antara perusahaan yang terdampak, Yan Mei menyebutkan ada 18 perusahaan yang tutup hingga akhirnya terpaksa melakukan PHK terhadap kepada sekitar 9.500 karyawan.
Angka total karyawan yang terkena PHK, menurutnya, akan terus berubah seiring laporan yang masuk. Namun ia memprediksi jumlahnya terus bertambah hingga tahun depan, terlebih akibat adanya tekanan resesi global.
Lebih lanjut, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengonfirmasi jika tenaga kerja di sektor industri tekstil mengalami penurunan cukup siginifikan pada periode Agustus 2022 dibanding periode Agustus tahun sebelumnya. BPS mencatat industri tekstil kehilangan 50 ribu pekerja pada periode Agustus 2022.
“Berdasarkan survei Agustus 2022 pada industri tekstil terjadi penurunan dari 1,13 juta menjadi 1,08 juta orang,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin, 7 November 2022.
RIRI RAHAYU | RIANI SANUSI PUTRI
Baca: Mitigasi Risiko Ekspor Impor, Perusahaan Asal Italia Ini Teken MoU dengan GPEI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini