TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I Faik Fahmi mengaku belum mendengar kepastiah mengenai kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Namun, kata dia, tim kepresidenan mereka sudah mempersiapkan kebutuhan kedatangan kepala dan delegasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Kalau dari sisi persiapannya, mereka sudah mempersiapkan diri, tapi masalah hadir tidaknya, kita belum tahu. Tapi tim istilahnya tim advance mereka (Rusia) sudah datang ke sini,” ujar dia dalam acara RUMPI BUMN di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Senin, 7 November 2022.
Bahkan, kata Faik, delegasi Rusia bersiap mengirimkan sepuluh pesawat untuk melayani logistik dan kebutuhan-kebutuhan rombongan. Adapun sampai saat ini, AP I masih menunggu keputusan kedatangan Putin.
“Kita belum tahu, atau mungkin hadir tapi bukan presiden, kita enggak tahu. Tapi yang jelas mereka sudah melakukan persiapan. Sudah ada tim VVIP advance mereka,” tutur Faik.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama buka suara mengenai kabar kehadiran delegasi Rusia dan Ukraina dalam agenda KTT G20. Dia mengungkapkan pemerintah ingin seluruh delegasi dan kepala negara anggota G20 hadir pada 15-16 November 2022 mendatang.
Begitu pun negara-negara dan organisasi internasional yang diundang, kata dia, sangat diharapkan kehadirannya. "Tapi hari ini saya belum berani mengatakan siapa yang datang dan tidak karena ini masih dinamis ya," ucapnya dalam konferensi pers virtual pada Senin, 7 November 2022.
Sementara itu, menurut Satya, sudah ada beberapa delegasi maupun pemimpin negara yang telah mengkonfirmasi kehadirannya. Menurut Satya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) akan terus mengabarkan informasi terbaru soal tamu-tamu yang hadir di Nusa Dua, Bali, nanti.
Di sisi lain, Ukraina telah mengajukan usulannya agar Rusia dikeluarkan dari G20. Negara yang dipimpin Volodymyr Zelenskiy itu juga menyerukan agar undangan Presiden Rusia Putin ke KTT G20 di Bali dicabut.
Baca juga: KTT G20 di Bali, Ada Kebijakan PPKM dan Penyesuaian Operasional Bandara
"Sebagai presidensi G20, inklusivitas adalah salah satu prinsip yang Indonesia kedepankan," kata Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah melalui pesan singkat kepada Tempo, Selasa, 1 November 2022.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan exclusion atau pengeluaran anggota G20 bukan hanya kewenangan presidensi. Menurutnya, keputusan itu harus diambil bersama secara konsensus. Ia menilai pengeluaran Rusia dari G20 belum disetujui semua pihak.
KTT G20 akan diselenggarakan dengan format tatap muka pada 15-16 November. Fokus Presidensi G20 Indonesia tahun ini adalah pemulihan ekonomi global paska-pandemi, dengan prioritas bidang kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi.
Namun, pertemuan kali ini dibayangi oleh krisis global di sektor pangan dan energi, yang dipicu oleh perang Rusia Ukraina. Dalam sejumlah pertemuan tingkat menteri, beberapa negara barat yang dipimpin Amerika Serikat mengecam dengan keras invasi Rusia ke Ukraina serta dampaknya terhadap krisis pangan dan energi.
KHORY ALFARIZI | RIANI SANUSI PUTRI | DANIEL AHMAD
Baca juga: KTT G20 di Bali, Ada Kebijakan PPKM dan Penyesuaian Operasional Bandara
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.