Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi membenarkan pemerintah telah menugaskan Bulog untuk mengimpor kedelai secara importasi langsung. Bapanas akan terus memonitor realisasi impor kedelai itu.
Bapanas juga telah mengundang beberapa produsen kedelai dari Amerika Serikat yang bersedia mengekspor kedelai untuk Indonesia dengan segera. Kedelai impor itu diperkirakan tiba pada November hingga Desember ini.
Sementara untuk penyaluran kedelai bersubsidi untuk para perajin tahu tempe, menurut Arief, sudah berjalan dengan pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM. Subsidi yang kini diberikan sebesar Rp 1.000 per kilogram, tetapi pemerintah tengah mempertimbangkan untuk menaikannya hingga Rp 3.000 per kilogram.
Subsidi akan disalurkan kepada Gabungan Kelompok Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) sebanyak 20 ribu ton per bulan. Tetapi, stok yang tersedia kini hanya 2,5 sampai 3 juta ton sehingga kemungkinan hanya akan mencukupi kebutuhan hingga pertengahan November.
Namun Arief optimis dengan realisasi impor sebanyak 700 ribu ton ditambah stok Bulog tahun lalu, kebutuhan perajin masih aman hingga akhir Desember 2022. "Kami memang siapkan sampai dengan 200 ribu ton. Artinya enggak usah kawatir, perajin tahu tempe itu tetap mendapatkan subsidi sampai akhir tahun ini," tuturnya.
Baca juga: Mendag Bahas Permintaan Pengusaha soal Kenaikan Subsidi Kedelai hingga Rp 3.000
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini