TEMPO.CO, Jakarta -PT Mora Telematika Indonesi (Persero) atau Moratelindo membantah ikut terlibat dalam proyek pengadaan infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur Paket 1, 2, 3, 4 dan 5. Dalam proyek Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika itu, diduga ada pelanggaran tindak pidana korupsi.
“Perseroan tidak pernah mendaftarkan diri sebagai peserta lelang sehubungan dengan proyek pengadaan penyediaan infrastruktur BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 yang diselenggarakan oleh BAKTI Kominfo,” ujar Corporate Secretary Moratelindo Henry R Rumopa lewat keterangan tertulis pada Kamis, 3 November 2022.
Lebih lanjut, perusahaan yang berkantor di Jalan Panataran Nomor 9, Proklamasi, Jakarta Pusat itu menegaskan bukan pihak yang pernah menjalin kerjasama dengan BAKTI Kominfo. Bahkan tidak pernah menandatangani perjanjian dalam bentuk apapun di dalam proyek tersebut.
Dalam rangka memenuhi Good Corporate Governance atau GCG, kata Henry, Moratelindo selalu menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Salah satunya dengan prinsip kehati-hatian, karena perusahaan selektif dalam menjalin kerja sama dengan suatu pihak.
Proyek yang diikuti Moratelindo hanya Proyek Palapa Ring yang merupakan proyek strategis nasional infrastruktur prioritas pemerintah pusat. “Proyek antara pemerintah pusat dengan anak perusahaan yaitu PT Palapa Ring Barat dan PT Palapa Timur Telematika,” kata Henry.
Ada pun tujuan dari Proyek Palapa Ring, dia berujar, adalah untuk membangun infrastruktur telekomunikasi berupa jaringan tulang punggung (backbone) serat optik di seluruh Indonesia. Proyek Palapa Ring Paket Barat telah beroperasi sejak Maret 2018, sedangkan Palapa Ring Paket Timur beroperasi sejak Agustus 2019.
Total panjang jaringan tulang punggung Proyek Palapa Ring (Barat dan Timur) mencapai 27.561 kilometer. “Moratelindo berkomitmen terus berkontribusi bagi kemajuan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia guna menopang pertumbuhan serta pemerataan perekonomian ke berbagai daerah,” tutur Henry.