Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemenperin Siapkan Insentif untuk Industri Domestik, Asosiasi: Yang Utama Itu Market

image-gnews
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan didampingi oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita membuka Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, Tangerang, Kamis 11 Agustus 2022. Tempo/Tony Hartawan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan didampingi oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita membuka Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, Tangerang, Kamis 11 Agustus 2022. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKetua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia, Redma Gita Wirawasta menanggapi rencana Kementerian Perindustrian atau Kemenperin memberikan insentif kepada pelaku industri domestik.

Ia menilai hal utama dibutuhkan pengusaha tekstil saat ini adalah market atau pasar domestik, terlebih kini volume ekspor kian menurun akibat daya beli yang merosot tajam. 

"Insentif atau bantuan ini saat ini yang paling diutamakan market. Kalau kita bicara market ekspor ini kan sulit, sebab bukan kita yang bisa atur. Apalagi dengan kondisi sekarang," ucapnya, Rabu 2 November 2022.

Karena itu, ia berharap pemerintah dapat berupaya mengalihkan ekspor industri dalam negeri ke pasar domestik. Sebab, menurutnya, pasar domestik Indonesia masih sangat besar dan relatif kuat terhadap berbagai tekanan. Jika upaya itu tidak segera dilakukan, ia memperkirakan tak menutup kemungkinan pemutusan hubungan kerja akan terus terjadi. 

Sementara itu, pemerintah justru berencana mengalihkan ekspor ke negara-negara yang selama ini belum banyak terjamah para eksportir Indonesia. Di antaranya di kawasan Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, dan Asia Tengah. Namun, Redma menilai kondisi ekonomi negara-negara lain pun sedang tidak baik akibat ancaman resesi global, sehingga sulit jika memaksakan ekspor. 

Di tambah negara-negara penghasil produk tekstil seperti Cina, India, dan Bangladesh pun saat ini sedang menyasar pasar ekspor di negara-negara tersebut. Alhasil persaingan semakin ketat. "Market yang sudah mengecil ini juga jadi rebutan banyak," kata dia. 

Redma mengungkapkan permintaan pelaku usaha saat ini adalah penyediaan pasar domestik bagi industri dalam negeri. Caranya dengan melindungi pasar dari serbuan produk-produk impor. Ia meminta agar pemerintah bisa menerapkan kebijakan agar pelaku impor tidak mudah menghadirkan produksinya di Indonesia. Selain itu, ia juga ingin agar pemerintah bisa lebih tegas pada oknum-oknum impor yang melakukan usahanya secara ilegal. 

"Kalau kita bisa tindak itu, saya kira kita bisa ga perlu lakukan PHK," tuturnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika pemerintah bisa lebih tegas dalam mengawasi importasi tekstil, menurutnya dampak dari penurunan daya beli di negara-negara tujuan ekspor tak akan terlalu besar. Bahkan Indonesia dapat bertahan dari ancaman resesi global pada 2023. "Karena pasar Indonesia ini sangat bagus tetapi terlalu dibuka baik untuk impor dari trader maupun yang semi-semi ilegal," kata Redma. 

Penyediaan pasar domestik itu pun, tuturnya, akan jauh lebih mudah bagi pemerintah dibandingkan memberikan insentif atau bantuan terhadap pelaku industri karena tak perlu mengeluarkan anggaran apapun. Asalkan, kata dia, pemerintah mau mengeluarkan kebijakan agar impor di pasar domestik tidak bisa beredar dengan mudah.

"Jadi apapun insentifnya, yang utama itu market," ucap Redma. 

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah akan merancang kebijakan untuk mendukung industri di dalam negeri. Khususnya, kebijakan insentif atau stimulus yang pernah dibuat pada awal pandemi Covid-19. Ia berharap paket insentif atau stimulus itu akan semakin mendorong optimisme ekonomi di dalam negeri. 

"Market domestik juga penting untuk kita ciptakan. Kekuatan pasar domestik juga penting, itu menjadi modal kita," ucap Agus.

Namun, Agus belum membeberkan paket insentif apa yang akan digelontorkan pemerintah. Ia mengaku masih mempelajari dan mengkaji lantaran banyak faktor yang membuat industri kesulitan. 

RIANI SANUSI PUTRI | ANTARA 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

7 jam lalu

Pengunjung  melihat salah satu stan pameran otomotif Periklindo Electric Vehicles Show (PEVS) 2024 di Jakarta International Expo (JIEXpo), Kemayoran, Jakartra, Selasa 30 April 2024. PEVS 2024 diikuti 116 peserta dari merk mobil dan motor listrik, industri pendukung, hingga aksesoris kendaraan. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

Merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.


Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

12 jam lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.


IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

13 jam lalu

Suasana konferensi pers penyelenggaraan IPA Convex
IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.


Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

20 jam lalu

Pengusaha Keberatan atas Pembatasan Produk Impor
Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.


Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

21 jam lalu

Suasana penjualan sepatu Bata di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. BATA mengalami lonjakan peningkatan rugi bersih hingga 79,65 persen YoY menjadi Rp190,29 miliar pada 2023, dari tahun sebelumnya Rp105,92 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.


Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

21 jam lalu

Karyawan menata sepatu produk Bata pada rak toko di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. BATA mengalami lonjakan peningkatan rugi bersih hingga 79,65 persen YoY menjadi Rp190,29 miliar pada 2023, dari tahun sebelumnya Rp105,92 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.


Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

1 hari lalu

Suasana pekerja dalam pembuatan sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat, 28 Mei 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

Kementerian Perindustrian merekomendasikan pembukaan kembali pabrik sepatu Bata karena banyak pekerja yang terdampak.


Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

1 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. vocfm.co
Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.


Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

1 hari lalu

Sejumlah pekerja membuat sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat. Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.


Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 hari lalu

Sejumlah pekerja membuat sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat. Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.