TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China atau PT KCIC menjelaskan ihwal Stasiun Padalarang untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung belum selesai dibangun. Padahal stasiun tersebut merupakan salah satu titik pemberhentian dari empat stasiun yang ada—tiga lainnya Stasiun Halim, Karawang, dan Tegalluar.
Manajer Umum Sekretaris Korporat PT KCIC Rahadian Ratry mengungkapkan hal itu terjadi karena pembangunan Stasiun Padalarang muncul di tengah proyek yang sedang berjalan. “Sehingga pengerjaannya baru dilakukan,” ujar dia kepada Tempo pada Senin malam, 31 Oktober 2022.
Baca: KCIC: Kami Tidak Menutup Peluang soal Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Berdasarkan dokumen yang diterima Tempo, pembangunan Stasiun Padalarang baru sekitar 7,79 persen hingga akhir September 2022. Sementara, seluruh stasiun ditargetkan harus selesai pada 30 Mei 2023 atau sebulan sebelum kereta kilat itu beroperasi.
Sementara stasiun lainnya perkembangan pembangunannya sudah mencapai 77,75 persen untuk Stasiun Halim; 67,11 persen untuk Karawang; dan 56,37 persen untuk Tegalluar. Menurut Rahadian, saat ini pembangunan Stasiun Padalarang terus dilakukan.
“Dan tentu saja harapan kami di waktu yang tersisanya ini Stasiun Padalarang bisa selesai dan digunakan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan,” ucap Rahadian.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menjalani uji dinamis pada 16 November 2022. Proyek sepur kilat ini akan segera rampung dan beroperasi pada pertengahan 2023.
"Nanti tanggal 16 (November) ada dynamic test. Dari Bali akan dynamic test dan itu Juni-Juli tahun depan kita sudah comissioning," katanya di Jakarta pada Jumat lalu, 28 Oktober 2022.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Presiden Cina Xi Jin Ping dijadwalkan menyaksikan langsung uji dinamis kereta cepat. Luhut menuturkan tes dinamis kereta cepat akan dilakukan bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.
Luhut pun memastikan masalah pembengkakan biaya alias cost over run sudah kelar. "Cost over run kita sudah selesaikan. Sebenarnya cost over banyak akibat kerusakan tanah, memang goyang. Ada tiga tunnel saya kira yang terganggu, tapi saya kira sekarang sudah selesai," katanya.
Ia berharap selesainya masalah pembengkakan biaya ini tak menyebabkan proyek molor lagi. "Ya kita lihat semua. Mundur ini kemarin betul-betul banyak masalah teknis," katanya.
Ihwal rencana kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan berlanjut hingga Surabaya, Jawa Timur, Luhut menilai perpanjangan rute itu akan mendukung efisiensi transportasi. Sebab, karena kereta cepat dari Jakarta hingga Surabaya akan ditempuh hanya dalam waktu empat jam.
Meski begitu, ia tidak menjelaskan secara gamblang investor mana yang akan menggarap proyek tersebut. Namun dia mengisyaratkan proyek ini akan digarap oleh investor yang sama dengan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari Cina.
"Ya nanti kita lihat saja, kalau kita sudah nyaman dengan ini (investor kereta cepat Jakarta-Bandung), ngapain ganti-ganti kan. Ganti istri juga kita enggak mau," katanya.
Baca: Yakin Kereta Cepat Beroperasi Pertengahan 2023, Luhut: Kemarin Mundur Banyak Masalah Teknis
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini