"Setelah mengalami pertumbuhan pendapatan QoQ yang berkelanjutan, pada kuartal ketiga BUKA fokus untuk menghasilkan pendapatan dengan biaya yang lebih rendah dan untuk pertama kalinya mencatat margin kontribusi positif," tulis manajemen dalam keterangan resminya, Senin 31 Oktober 2022.
Menurutnya, pada kuartal III/2022, Bukalapak berusaha menekan biaya dan insentif serta tetap mendorong tumbuhnya pendapatan.
Bukalapak telah menunjukkan kemampuannya untuk mewujudkan hal tersebut, yang sangat penting dalam membantu BUKA untuk mencapai profitabilitas di masa depan dan membuktikan bahwa bisnis tidak hanya bergantung pada pengeluaran, promosi, dan subsidi untuk menghasilkan pertumbuhan.
"Saat ini, dengan operasional bisnis yang kuat, Bukalapak akan fokus pada pertumbuhan pendapatan, seraya terus berusaha untuk mencatat margin kontribusi yang positif," kata manajemen.
Pada periode 9 bulan pertama 2022, rasio beban umum dan administrasi, tidak termasuk kompensasi berbasis saham, terhadap TPV membaik menjadi 1,0 persen dibandingkan dengan 1,2 persen pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,1 persen pada kuartal III/2021 menjadi 0,1 persen terhadap TPV di kuartal III/2022. Manajemen BUKA berhasil membukukan margin kontribusi positif pada pertama kalinya di kuartal ini.
Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari 0,2 persen di kuartal III/2021 menjadi 0,5 persen di kuartal III/2022.
Sementara itu, margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,4 persen di kuartal III/2021 menjadi -0,3 persen di kuartal III/2022.
Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (adjusted EBITDA) sebesar -Rp327 miliar pada kuartal III/2022, di mana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,1 persen di kuartal III/2021 menjadi -0,8 persen di kuartal III/2022.
"Meskipun BUKA telah mencatat laba bersih pada sembilan bulan 2022, BUKA tetap memiliki fokus pada kinerja operasional. Oleh karena itu, manajemen BUKA tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja," ucap manajemen.
Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas, termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksa dana sebesar Rp20,2 triliun pada akhir bulan September 2022, yang jumlahnya lebih dari 15 kali adjusted EBITDA pada kuartal III/2022.
Baca: Bukalapak Bidik Pendapatan hingga Rp 3 Triliun Sepanjang 2022
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini