INFO BISNIS – Bank Mandiri mendeklarasikan “Gerakan Mandiri Bangga Buatan Indonesia” di Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2022. Inisiatif ini sebagai wujud nyata Bank Mandiri mendukung program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Seremoni peluncuran gerakan ini dihadiri oleh Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi; Sekretaris Kementerian BUMN sekaligus Wakil Ketua I Tim Pokja Pemantauan P3DN Nasional, Susyanto; Rektor dan Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Arif Satria (delapan kiri), serta jajaran direksi Bank Mandiri.
Melalui Gerakan Mandiri Bangga Buatan Indonesia, Bank Mandiri akan berperan aktif mendukung Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan UMKK. Adapun upaya yang dilakukan antara lain melakukan perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Pengadaan secara self assessment sebagai salah satu tahap wajib dalam proses pengadaan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, kegiatan ini menjadi wujud nyata partisipasi Bank Mandiri dalam mendukung program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
“Melalui Gerakan Mandiri Bangga Buatan Indonesia, kami seluruh Mandirian mengajak masyarakat untuk mendukung Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi (UMKK),” ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Jumat, 28 Oktober 2022.
Dia menambahkan, Bank Mandiri juga telah membentuk Tim P3DN dan UMKK yang terdiri dari Direksi sebagai Tim Pengarah, Senior Mangement sebagai Tim Pelaksana Inti dan Tim Pendukung yaitu disebut sebagai Patriot Buyer. Patriot Buyer merupakan seluruh pegawai Bank Mandiri yang ditugaskan pada tiap unit kerja di seluruh Indonesia sebagai agen perubahan pada unit kerjanya untuk mendukung P3DN dan UMKK pada setiap lini aktivitas unit kerjanya.
“Bank Mandiri juga dalam setiap proses pengadaannya telah melakukan perhitungan TKDN Pengadaan secara self assessment sebagai salah satu tahap wajib dalam proses pengadaan dan sampai posisi September 2022 dari proses pengadaan yang dilakukan oleh Bank Mandiri telah mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 70.21 persen,” tuturnya.
Lebih lanjut Darmawan menambahkan, sejalan dengan Tema HUT ke-24 Bank Mandiri yakni ‘Digital dan Kekinian’, Bank Mandiri yang didukung oleh peran teknologi didepan juga memiliki program-program pengembangan kawasan UMKM seperti Livin Pasar, Livin Warung, dan Livin Kampoeng Usaha yang bertujuan untuk mengembangkan ekosistem digital kepada pelaku UMKM pada kawasan terkait dengan memberikan kemudahan finansial melalui channel digital Bank Mandiri.
Dari sisi pembiayaan, Bank Mandiri turut aktif mendorong penyaluran kredit UMKM. Hasilnya, sampai dengan September 2022 total kredit UMKM Bank Mandiri telah mencapai Rp 114 triliun, tumbuh 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy).
Sementara itu, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri menambahkan, implementasi ini juga diwujudkan perseroan dengan menitikberatkan penggunaan anggaran belanja ke produk lokal. Ke depan, Bank Mandiri akan terus meningkatkan hal tersebut melalui optimalisasi penggunaan produk dan jasa dari dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan operasional.
“Untuk mendukung Gernas BBI, Bank Mandiri juga telah menetapkan Patriot Buyer yang tersebar di seluruh unit kerja kantor pusat dan regional sejumlah lebih dari 2.500 orang yang berperan untuk mengawal program penggunaan produk dalam negeri,” kata Panji. (*)