TEMPO.CO, Yogyakarta -Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menyoroti soal posisi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM di tengah isu ancaman resesi 2023 dan kelesuan ekonomi global saat ini.
"Pelaku UMKM di tanah air saat ini sudah mencapai 65 juta pelaku usaha," ujar Sandiaga saat berbicara dalam forum Temu Bisnis Nasional UMKM secara daring yang digelar Universitas Gadjah Mada (UGM) Rabu 26 Oktober 2022.
Dalam perhelatan yang dihadiri 500 pelaku UMKM dan dipusatkan di Gedung University Club UGM itu, Sandiaga menuturkan dari jumlah pelaku UMKM itu yang mampu memberikan kontribusi pada produk domestik bruto (PDB) sebesar 60,56 persen.
Sandiaga menilai belum semua pelaku UMKM mendapat perhatian dan perlindungan sepenuhnya dari pemerintah. Oleh karena itu, ujar dia pemberdayaan dan pendampingan serta konsolidasi pelaku UMKM sangat diperlukan untuk menjaga produktivitasnya di tengah kelesuan ekonomi global.
Pemberdayaan yang disasar, kata Sandiaga, merujuk pada digitalisasi pelaku UMKM itu."Kami menargetkan 30 juta UMKM yang akan bertransformasi ke ekosistem digital pada tahun 2024 nanti, semua diarahkan ke ekonomi digital," kata Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyebut kenaikan ekonomi digital Indonesia saat ini baru mencapai 49 persen dan kontribusi terbesar pada e-commerce. Sekitar 20 juta lebih UMKM yang sudah bertransformasi ke ekosistem digital.
Menurutnya, banyak peluang yang bisa dibuka dan dikembangkan pada pengembangan UMKM untuk menuju ke ekosistem ekonomi digital ini. Dengan bantuan intervensi pemerintah.
“Banyak peluang bisa dibuka khususnya bagi UMKM ke sistem ekonomi digital itu, saya yakin UMKM butuh dukungan pemerintah,” katanya.
Wakil Rektor UGM Arie Sudjito mengatakan keberadaan UMKM menjadi kekuatan ekonomi riil di Indonesia dan memberikan berkontribusi besar.
Meski pelaku UMKM terkena dampak pandemi akibat larangan mobilitas masyarakat bepergian, namun dengan adanya kebijakan tatanan normal baru sekarang ini menjadi momentum kebangkitan UMKM. “Upaya kebangkitan mulai tumbuh," kata Arie.
Menghadapi ancaman resesi global dan adanya kelesuan ekonomi saat ini, Arie mendesak upaya pemerintah memberikan perlindungan sosial, peningkatan literasi digital dan kegiatan promosi menembus pasar global bagi UMKM. “UMKM jangan dibiarkan dan hidup sendiri oleh pemerintah," kata dia.
Baca Juga: 86 Persen Pelaku UMKM Bergantung Pada Internet, Teten Soroti Keamanan Data
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.