TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu, 26 Oktober 2022. Namun IHSG terpantau terus turun hingga saat ini meski masih di atas level penutupan perdagangan kemarin.
Hingga pukul 09.08 WIB, IHSG bertengger di level 7.044,71 atau telah turun hingga 0,05 persen dari level tadi pagi pukul 09.00 WIB sebesar 7.063,28. Sedangkan dibanding level penutupan perdagangan kemarin 7.048,38, IHSG pagi ini saat pembukaan perdagangan menguat 0,21 persen.
Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih mengatakan, sejak kemarin, IHSG mengalami tekanan saat mendekati area 7.050-7.100 yang pernah menjadi level kritis. Tapi, dia meyakini, hari ini masih berpotensi menguat bila bergerak di atas 7.010.
Baca: Jokowi Buka Perdagangan Saham 2022, Ada Kenaikan di Tahun Kemarin
"Selama bertahan di atas 7010, maka masih berpotensi menguat ke atas 7.130-7.180," kata dia melalui keterangan tertulis, Rabu, 26 Oktober 2022.
Dia mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermatin investor pergerakannya pada hari ini. Pertama adalah saham ASII yang kemarin ditutup di level 6.700. Harga kemarin itu menurutmya melanjutkan kenaikan setelah mendapat tekanan intraday.
"Potensi kenaikan ke 6.800-6.850. Lalu 7.025. Batas risiko 6.600, demand area 6.500-6.350," ujar Alfatih.
Selanjutnya saham BBRI yang terakhir di harga 4.590. Level kemarin itu menurutnya menguat dengan gap dan volume moderate, kembali masuk pola upchannel yang terlihat sejak akhir Juni 2022. Potensi kenaikan ke 4.660, lalu 4.750 dengan batas risiko 4.500.
BRMS kemarin juga ditutup di level 185 . Harga kemarin kata Alfatih masih tertahan dalam pola upchannel. Selama bertahan diatas 182-178 maka potensi kenaikan ke 193, lalu 200-214. Batas risiko 173, dan demand area 169-163.
BUMI kemarin ditutup di harga 189, melampaui garis trend pola sejak awal September 2022, dengan volume moderat. Sehingga kemungkinan kata Alfatih akan melanjutkan kenaikan ke arah 199. Lalu 215-235 dengan batas risiko 175 dan demand area 167-157.
RAJA yang kemarin terkahir harganya di level 1005 menurutnya juga kembali menguat dari area demand 970. Kisaran transaksi saat ini di 970-1.055. Penguatan selanjutnya akan hadapi supply area 1.100-1.150 dengan batas risiko 950.
Terakhir adalah saham SMGR yang kemarin ditutup di level 7.475. Harga kemarin itu terkoreksi dalam pola upchannel sejak Agustus 2022. Sedang mendekati area demand 7400-7325. Potensi kenaikan 7.800, lalu 8.300. Batas risiko 7.250, demand area berikuntya 7.150-7.000.
Baca: IHSG Masih Bertahan di Level 7.000 pada Sesi I, Sektor Kesehatan Pendorong Terkuat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.