Tak ketinggalan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga tengah menguji coba program bantuan pembiayaan dan pemberian akses bahan baku bagi warung-warung di Jakarta. Kini jumlahnya yang sedang masuk tahapan uji coba itu, menurut Erick, sudah mencapai 14 ribu.
"Di kasih pembiayaan tapi juga kesulitan bahan baku seperti minyak goreng, daging ayam, gula, BUMN men-suppport supaya mereka mendapat akses ketika membeli bahan baku hargnya sama dengan restoran franchise," ujarnya.
Selain itu, BUMN juga sudah lama memilki program Pasar Digital (PaDi) UMKM. Program ini membentuk ekosistem pasar antara UMKM dan BUMN melalui platform digital, sehingga barang-barang produksi UMKM bisa langsung dibeli oleh BUMN dengan efisien.
"Akses nilai transaksinya sudah Rp 18 triliun. Ini kerja-kerja kongkrti yang diminta Pak Jokowi, bukan hanya wacana dan Pak Bahlil selalu dicek, termasuk saya memastikan program ini jalan," ucap Erick.
Dengan berbagai sinergi BUMN yang kini kata dia telah fokus untuk mendongkrak kinerja UMKM, maka pemerintahan Presiden Jokowi telah terbukti terus menegakkan ekonomi kerakyatan yang telah dicetuskan sebagai basis perekonomian sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno.
"Insya Allah dengan sinergi antar kementerian kita bisa mewujudkan kesetaraan kesejahteraan. Kita harus berbasis ekonomi kerakyatan bukan ekonomi kapitalis yang didengung-dengungkan atau ekonomi oligarkis yang didengungkan, tapi ekonomi kerakyatan," ujar Erick Thohir.
Baca juga: Erick Thohir dan Heru Budi akan Sinergikan MRT, LRT, Commuter Line hingga Kereta Cepat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini