TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga saat ini masih fokus menegakkan ekonomi berbasis kerakyatan, bukan ekonomi kapitalis, apalagi oligarki.
Kata dia, ini terbukti dari bagaiamana program-program kementerian di bawah pemerintah Jokowi saling sinergi untuk merealisasikan tumbuh kembang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) supaya bisa setara dengan kekuatan usaha korporasi.
"Bapak presiden mendorong kami kami menteri-menteri untuk bersatu, membuat program yang kongkrit, bukan hanya wacana, itu bedanya beliau (Jokowi) dengan pemimpin yang lain," kata Erick di Graha Jalapuspita, Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2022.
Baca: Erick Thohir Bantu Bagikan NIB ke UMKM: Harus Berdiri Setara dengan yang Besar-besar
Dia mencontohkan, saat ini PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tidak lagi fokus memberikan pembiayaan terhadap bisnis korporasi. Melainkan sebagian besarnya sudah disalurkan untuk UMKM.
"BRI itu sekarang sudah menjadi benar-benar bank rakyat Indonesia, yang tadinya 65 persen pinjamannya korporasi, saya pastikan atas instruksi beliau, sudah 85 persen untuk UMKM," kata Erick.
Ini kata dia juga didukung dengan program milik PT Permodalan Nasional Madani yang bernama PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). Cakupan program layanan permodalan bagi perempuan yang tengah berusaha membangun usaha kini sudah semakin luas.
"Sekarang insya Allah akhir tahun ini nasabahnya 14 juta yang tadinya diawali hanya 5,6 juta sekarang bisa 14 juta dalam waktu 3 tahun dan pada saat Covid. Artinya UMKM kuat menghadapi Covid," kata Erick.
Selanjutnya: Bank Mandiri tengah menguji program pemberian akses bahan baku bagi warung.