TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono memastikan pembangunan fisik di ibu kota baru yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus berlangsung. Pembangunan itu mencakup sejumlah infrastruktur dasar, termasuk penyediaan air baku.
“Karena air merupakan salah satu yang esensial untuk Kota Nusantara dan untuk air baku ini, kami menyiapkan Bendungan Sepaku Semoi,” ujar dia di acara Pre Market Sounding Proyek Ibu Kota Negara di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, pada Selasa malam, 18 Oktober 2022.
Bambang memastikan perkembangan pembangunan ibu kota tersebut telah didokumentasikan dalam video yang direkam oleh tim Badan Otorita IKN 2-3 hari lalu. Adapun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kata Bambang, sedang mengebut pembangunan bendungan di Sepaku Semoi tersebut. Pada 2023, ia memastikan bendungan itu sudah bisa digenangi air.
Di samping dam, ia menyatakan bakal ada Inti Sepaku yang menyuplai kebutuhan air untuk keluarga di IKN Nusantara. Kebutuhan air ini diklaim cukup hingga 2030. Selain itu, Bambang menuturkan, pemerintah sudah mulai melakukan Persemaian Mentawir dengan menanam 15 juta bibit pohon untuk reforestasi.
“Kalau dulu kita sering dikritik deforestasi, sekarang kita akan melakukan reforestasi dan 15 juta pohon akan dihasilkan dari persemaian yang airnya juga kami persiapkan,” ucap dia.
Baca juga: Jokowi Sebut Investasi di IKN Terbuka Lebar: di Kawasan Inti Harganya Beda
Dari sisi akses dan mobilisasi, Badan Otorita IKN menyiapkan akses jalan untuk logistik, yakni Jalan Lingkar Sepaku, yang badan-badan jalannya sudah mulai dibangun. Bambang juga mengatakan bakal menyiapkan lahan untuk beberapa plaza. Dia mencontohkan Plaza Kebangsaan yang rencananya akan menjadi tempat perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Repubik Indonesia (HUT RI) pada 17 Agustus 2024.
Selain berbagai macam plaza, Bambang melanjutkan, pemerintah akan membangun monumen ikonis dan taman seperti National Mall di Washington D.C. Menurut dia, banyak orang yang melihat IKN adalah suatu eksperimen baru untuk pembangunan kota karena menghadirkan konsep sustainable forest city.
“Itu memang kalau di Google enggak akan ada. Ini baru pertama kali di dunia dan kiranya akan menjadi model juga Insya Allah bagi negara-negara lain untuk bagaimana kita melakukan harmonisasi antara people, nature, dan culture,” tutur Bambang.
Infrastruktur yang akan disiapkan lainnya adalah hunian untuk pekerja pembangunan IKN. Karena, Bambang berujar, tahun depan kemungkinan bakal ada 100 ribu pekerja yang hadir di ibu kota anyar. Badan Otorita IKN akan membangun hunian berupa tower agar pekerja dapat optimal dalam membangun serta mengejar produktivitas yang tinggi.
“Jadi dari sisi progres, kami on the track so far. Insya Allah 2023 kita lihat lebih masif lagi dengan bantuan Ibu dan Bapak Menteri, kami yakin progres itu tentu atau target akan kita capai sesuai dengan jadwal,” kata Bambang.
Baca Juga: Pre Market Proyek IKN, Jokowi: Pindah Ibu Kota Bukan Soal Fisik tapi Budaya Kerja Baru
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini