TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyikapi kenaikan harga minyak dunia dengan aktivitas operasional hulu migas yang diklaim masif dan agresif. Salah satunya melalui kegiatan pengeboran sumur pengembangan di triwulan ketiga 2022 yang meningkat dibandingkan capaian pada triwulan yang sama tahun lalu.
“Hingga September 2022 jumlah kegiatan pengeboran sumur pengembangan sudah melampaui capaian tahun 2021 dan akan berkontribusi pada pencapaian target investasi,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Wisma Mulia, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022.
Adapun realisai investasi hingga triwulan ketiga ini, kata Dwi, telah mencapai US$ 7,7 miliar dari target US$ 13,2 miliar. Capaian ini disebut sebagai investasi hulu migas terbesar secara rata-rata dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.
“Dengan masih masifnya pelaksanaan kegiatan pengeboran sumur pengembangan, akan ada penambahan investasi yang signifikan hingga akhir tahun nanti,” ujar Dwi.
Baca juga: Menengok Penyebab Harga Minyak Dunia Melambung, Diprediksi Tembus USD 100
Dwi juga mengatakan, terus meningkatnya grafik pengeboran sumur pengembangan telah mendorong penambahan target pengeboran sumur pengembangan dari 790 sumur yang ditetapkan pada work, program & budget (WPnB) menjadi 801 sumur. Dia pun optimistis capaian ini akan turut mendorong raihan target investasi hulu migas 2022.
Hingga triwulan ketiga, Dwi melanjutkan, kegiatan pengeboran sumur eksplorasi sudah mencapai 21 sumur atau menyamai capaian triwulan tahun lalu. Sedangkan kegiatan pengeboran sumur pengembangan hingga triwulan ketiga 2022 mencapai 545 sumur atau sudah sekitar 171 persen jika dibandingkan dengan capaian triwulan ketiga 2021. Serta. mencapai 116 persen jika dibandingkan dengan realisasi hingga akhir 2021.
Sementara itu, untuk kegiatan workover sudah mencapai 495 sumur atau sekitar 116 persen di atas capaian triwulan ketiga tahun lalu dan sekitar 87 persen dari target 2022. “Sedangkan untuk kegiatan well service sudah mencapai 22.511 sumur atau sekitar 134 persen dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu dan sekitar 99 persen dari target 2022,” ucap Dwi.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Anjlok di Level Terendah Sejak Januari, Apa Penyebabnya?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini