Jadi penurunan ekspor nonmigas terbesar adalah ke India yang menurun sebesar US$ 722,1 juta month to month. “Dengan penurunan terbesar terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati HS 15, kemudian bahan bakar mineral HS 27 serta bahan kimia anorganik atau HS 28,” ucap dia.
Menurut Setianto, ada tiga negara pangsa ekspor nonmigas pada September 2022 yaitu Cina, Amerika Serikat, dan Jepang.
Untuk pangsa pasar Cina yang sebesar US$ 6,16 miliar yang menyumbang 26,23 persen; pangsa pasar Amerika Serikat nilainya US$ 2,11 miliar dengan pangsa pasar 9,01 persen; dan Jepang sebesar US$ 2,1 miliar pangsa pasarnya sebesar 8,94 persen.
Sementara jika dilihat dari pangsa ekspor nonmigas pada bulan September 2022 untuk beberapa wilayah yang diamati misalnya wilayah ASEAN yaitu sebesar US$ 4,45 miliar atau 18,95 persen. “Kemudian pangsa ekspor kita ke wilayah Uni Eropa dengan nilai sebesar US$ 1,81 miliar atau 7,7 persen,” kata Setianto.
Baca juga: Ekspor Kembali Tembus Rekor Tertinggi, Zulhas: Kemendag Akan Terus Jaga Momentum
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.