TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan peningkatan dan penurunan terbesar ekspor nonmigas khususnya untuk beberapa golongan dengan kode HS 2 digit. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan peningkatan ekspor komoditas nonmigas ini terbesar terjadi pada bijih logam, perak dan abu atau HS 26.
“Mengalami peningkatan sebesar US$ 238,1 juta atau meningkat sebesar 29,07 persen secara month to month. Berdasarkan negara tujuan peningkatan terbesar adalah ke negara Filipina India dan Bulgaria,” ujar dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 17 Oktober 2022.
Adapun penurunan ekspor nonmigas terdalam terjadi untuk komoditas lemak dan minyak hewani atau nabati (HS 15) sebesar US$ 1.425,4 juta atau turun 31,91 persen. Berdasarkan negara tujuan yang mengalami penurunan terbesar adalah India, Malaysia, dan Cina.
Baca: Neraca Perdagangan Surplus USD 5,76 Miliar, BPS: 28 Bulan Berturut-turut
Sedangkan jika melihat menurut negara dengan peningkatan ekspor terbesar ada 5 negara yaitu Bangladesh, Filipina, Bulgaria, Jerman, dan Yunani.
Peningkatan ekspornon migas terbesar ke Bangladesh melonjak sebesar US$ 126,8 juta secara month to month dengan peningkatan terbesar pada komoditas lemak dan minyak hewan nabati (HS 15); bahan bakar mineral (HS 27); garam, belerang, batu, dan semen (HS 25).
“Kemudian 5 negara dengan penurunan ekspor terbesar terjadi di India, Amerika Serikat, Malaysia, Belanda, dan Pakistan,” tutur Setianto.
Selanjutnya: Jadi penurunan ekspor nonmigas terbesar adalah ke India ...